Nulis posting ini sambil airmata menggenang di pelupuk mata.... Papa, I Need You, I Miss You... How Are You in Heaven?
Kemarin akhirnya airmata tumpah juga didepan anak-anak. Gusti... Adakah jalan keluar untuk semua ini? Beban kok rasanya bertumpuk-tumpuk.
Anak-anak harus daftar ulang (Ya Allah, mudah-mudahan kau lapangkan rejekimu). Kepala rasanya bingung muter otak gimana buat bayarnya. Belum lagi beli tetek bengek buat sekolah.
Dan makin lama, aku semakin dibuat stress oleh anak-anak yang sering berantem. Puncaknya kemarin, saking nggak tahan, aku nangis habis salat sambil dilihatin oleh Elang. Apa aku bukan ibu yang baik ya, kok anak-anak seperti ini?
"Mama nangis ya?" kata Elang. Aku hanya diam.
Belum lagi masalah kerjaan di kantor. Rasanya semua reporter sedang menguji keimananku. Ada yang hari minggu ngabur, ada yang ketiduran dari seharusnya liputan, ada yang ketiduran terus di kantor karena nonton bola... Rasanya semua nggak beres kalo kutinggal sebentar. Padahal beban non beritaku banyak banget. Ngurus penilaian, partner, konsultasi, forum, bla..bla...bla...
Kalo sudah begini, rasanya pengen kabur sebentar dan mengadu ke Tuhan. "Tuhan, boleh nggak aku cuti sebentar sebagai ibu, redpel atau apapun. Bolehkan aku menjadi manusia tanpa status?"