Friday, July 28, 2006

Izinkanlah saya sesekali melupakan bahwa saya seorang ibu

I'm a mother and father for my sons. Tapi sesekali ingin rasanya berhenti sejenak menjadi seorang perempuan. Hhhh.....sosok yang dianggap sedemikian sempurna. Padahal.....

Ini angan-angan Perempuan India:
"Saya tidak ingin dilahirkan lagi sebagai pria. Saya ingin dilahirkan lagi sebagai suami dari suami saya .."

Atau angan-angan seorang wanita di Filipina:
"Izinkan saya sesekali melupakan bahwa saya adalah seorang ibu,"

Betapa berat menjadi perempuan apalagi single parent di tengah dunia yang tidak 'manusiawi' ini. Tapi semua jalan yang diberikan Allah harus dinikmati.

Tapi memang, kalau aku boleh memilih....'Pengen sesekali istirahat sebagai ibu'.....

Monday, July 24, 2006

Mama, Dimas, Elang

Mama, Dimas, Elang. Tiga nama itu ditulis Elang di bawah tiga gambar orang....

Mana papa lang? "Kan udah meninggal ma"....

Duh! Serasa ditusuk dan luka itu diberi air jeruk. Perihhh. Mata ku tiba2 panas dan menggulirkan air....

Maafkan mama ya lang......

Kalau saja waktu itu mama bisa berpikir lebih baik, mungkin sekarang kamu akan menggambar empat orang, papa, mama, dimas dan elang..

Maaf ya lang.....

Monday, July 10, 2006

Zidane Memang Pantas Menanduk Materazzi

Apapun yang dilakukan Zidane pasti ada alasannya. Semua orang pasti tahu bagaimana Zidane. Dan apa yang dilakukan oleh Zidane terhadap Materazzi memang benar:

www.pialadunia.com

Provokasi Itu, "Anak Pelacur Teroris"


Jika ahli pembaca gerak bibir benar, maka Marco Materazzi dalam masalah besar. Provokasi yang dilakukannya sangat kejam yakni menyebut Zinedine Zidane sebagai 'anak seorang pelacur teroris'.

Hasil pengamatan ahli pembaca gerak bibir bernama Marianne Frere dipublikasikan oleh suratkabar The Sun seperti dilansir Tribalfootball, Selasa (11/7/2006).

Materazzi mengucapkan provokasinya dalam bahasa Italia. Namun Zidane bisa memahaminya karena pernah bermain selama lima tahun di Juventus.

Insiden berawal dari tugas Materazzi mengawal pergerakan Zidane. Pada satu momen, bek Inter Milan itu meremas puting lawannya. Kalimat pertama yang terbaca oleh Frere adalah, 'bola tinggi bukan untuk kotoran sepertimu'.

Hinaan yang dimaksud dalam bahasa Italia ialah Feccia yang dalam bahasa Inggris adalah scum atau s**t.

Usai hinaan ini, Zidane masih tersenyum dan berlalu. Tetapi kemudian terbaca kalimat lain yakni, 'semua orang tahu kau adalah anak seorang pelacur teroris'. Usai kalimat inilah Zidane membalikkan badannya dan menanduk dada Materazzi.

Dari sumber orang yang dekat dengan tim Italia menambahkan, usai meremas puting Zidane, Materazzi bertanya,"Kenapa, bukankah kau suka?" Zidane membalas, "Sedikit terlalu keras untuk membuat aku terangsang." Namun Materazzi kemudian melanjutkan, "Ya. Aku melakukannya karena aku tahu seperti apa ibumu."

Tuesday, July 04, 2006

Mba Arum, temen gosip

Photobucket - Video and Image Hosting

Ini Lhoo, mbak Arum dari XL yang gaul abis. Temen setia grup kita. Orangnya enak diajak ngobrol dan gaul... Pokoknya Mba Arum oke deh....

Beautifull Sentosa Island

Photobucket - Video and Image Hosting


Ini lho, Sentosa Island yang keren bgt itu. Rasanya belum lengkap ke Singapura kalau belum ke situ. Tapi sayang, pemandangannya dirusak oleh cerobong asap dari Batam.... Hehehe...

macan keberuntungan

Photobucket - Video and Image Hosting



Ini waktu di Sentosa Island. Ngisi koin ke si macan, terus dapat hadiah. waktu itu gue dapet gantungan kunci....:p

MY FIRST TRIP TO SINGAPORE

Photobucket - Video and Image Hosting



Lama banget ga ngisi Blog. Kemarin dari Singapura dari tanggal 20-23 Juni. Diajak XL, liputan CommunicAsia 2006. Rombongan: Mbak Arum (XL), Hendrowiyono (Sinyal-mantan Redaktur Kompas), Mukhtar (PR) dan Rina (MI).

SELASA, 20 JUNI :

Berangkat dari rumah jam 8.30 WIB. Huuuuhhhh, berat banget rasanya mau ninggalin anak-anak selama 4 hari. Ini adalah pertama kalinya gue meninggalkan anak-anak dalam waktu lama setelah Mas Eko meninggal. Antara sedih dan bahagia. Sedih karena ninggalin anak-anak, senang karena akhirnya bisa mewujudkan mimpi ke Singapura.

Nyampe Singapura sekitar jam 5.20 waktu sono. Waktu nyampe Bandara hanya bisa terkagum-kagum. Bandaranya rapi, bersih, keren, nggak berasa kayak Bandara. Sempet mampir ke Toko Parfum. Disitu pelayannya memuji: "You're so beautifull because you wear tudung (kerudung)". Hiks, jadi malu.

Trus ke Hotel Oriental. Mandi, dandan dan ikut Coctail Party, plus wawancara sama bos Telekom Malaysia (TM). Karena lapar dan makanan di coctail party aneh, rombongan plus embak-embak dari TM makan ke No Sign Seafood Restaurant. Karena Taksi gak dapet-dapet, akhirnya naik Becak. Buseeet, becaknya ngebut, gaul dan mahaaaallll. Bayangin, naik becak masak S$ 10 dolar atau sekitar 60 rebu untuk jarak sekitar 2 km. Kalo di Indonesia, baik becak paling banter 10 rebu...itu juga sampe abangnya gempor.... Pemandangannya oke bgt. Sayang banyak anak muda ciuman sembarangan di pinggir pantai Marina Bay itu. (Bukan apa-apa, jadi pengen bo...)

Makanannnya oke. Cuman karena udah cape, perut nggak bisa diajak kompromi. Tetap aja harus makan nasi. Karena nasinya full lemak, maka diilangin paka Chinese Tea. Tentu saja berkat rekomendasi dari Pak Hendro yang udah malang melintang di luar negeri.

Udah jam 11, pulang ke Hotel dan tidurrrrrr.....


RABU, 21 JUNI


Pagi sarapan di hotel yang harganya 85 dolar Sing. (Buset). Trus berangkat ke Singapore Expo. Muter-muterin stan, plus email berita. Jam 2-an cabut, naik kereta ke Orchard. Makan siang di Foodcourt Takashimaya. Buset (lagi) nasi padang harganya S$ 5 dolar atau sekitar 30 rebu. Kalo disini, 30 rebu nasi padang sampe muntah tuh.

Muter-muter Orchard, pegel trus balik ke Hotel. Musti langsung siap-siap karena ada dinner sama manajeman XL di Forbidden City, Clark Quay. Makan makanan aneh. Dasar orang Indonesia, tetap aja nyarinya nasi sama kerupuk. Selesai makan, balik hotel, trus ke Mustafa Center. Belanjaaaaa, campur sama orang India.

KAMIS, 22 JUNI

Sarapan, trus ikutan seminar di Rafles Hotel. Karena ga betah trus ke Singapore Expo lagi. Kelaperan, akhirnya beli nasi vegetarian Indoa harganya S$ 10 . Jangan tanya rasa dan perasaan. Yang penting perut diganjal. Langsung pulang ke hotel naik MRT, nyambung taksi.

Malam, pergi ke Sentosa Island. Foto-foto, makan, liat pertunjukan laser. Trus balik ke Hotel. Sebelumnya mampir dulu ke Bugis (pecinannya Singapura). Beli oleh-oleh. Udah capek, trus balik hotel.

JUMAT, 23 JUNI

Udah teler berat. Bangun, sarapan trus ke Orchard. Tadinya pengen ke IKEA, tapi ga jadi. Di Orchard ga dapet apa-apa karena udah cape. Jam dua harus ke hotel, jam 3 berangkat ke Bandara. Sampe Bandara, akhirnya dapet crayon di Duty Free. Finally, take off dari Changi jam 5-an sore. Tapi pesawat Garuda seperti biasa membawa habitnya dari Indonesia alias molor.

Sampe Bandara jam setengah tuju-an. Sampe di Soekarno-Hatta langsung merasa ada yang jomplang,. Bandara awut-awutan, banyak preman, kotor. Duhhh, negaraku. Saking maceeet, jam 9 lewat nyampe rumah, anak-anak dah pada tidur..... Cuman bisa cium-cium. I miss you my sons.

Liat Singapura udah cukup buat gue. Next time, pengennya ke Eropa. Kira-kira bisa nggak ya......