Kehilangan bukan akhir segalanya. Syukuri apa yang kita miliki hari ini sekecil apapun. Karena esok belum tentu kita masih memilikinya...Thanks God for everything....
Friday, July 05, 2013
PERJUANGAN MENEMBUS SMP DKI JAKARTA
Selasa, 25 Juni 2012 adalah hari yang sesuatuuu sekali.. cetar membahana bagai katulistiwa... hehehe, lebay ya.. Gpp.. Tapi buat saya, hari ini adalah hari yang sesuatuuu sekali penuh dengan makna dan pelajaran berharga. Semua itu terkait dengan perjalanan kakak Elang untuk masuk menembus SMPN di DKI Jakarta.
Jauh hari setelah UN, kakak Elang sebenarnya sudah diterima masuk MtsN 7 Percontohan. Dari 500 lebih siswa yang mendaftar, yang diterima sekitar 180 siswa. Alhamdulillah Elang masuk di peringkat 69. MtsN 7 ini merupakan MtsN unggulan di daerah Cipayung. Untuk masuk ada tes khusus ala RSBI : 3 Matpel UN, baca Al Quran, bahasa Inggris. MtsN 7 menerapkan billingual class. Karena kelebihannya itu, maka saya memutuskan untuk mendaftar.
Tanggal 8 Juni ketika pengumuman kelulusan dan hasil UN, saya hanya bisa tersedu melihat kertas dari sekolah... Airmata beleleran gak karuan... Subhanallah hasilnya terbaik dari yang Elang pernah capai, meski menurut guru-guru hasil itu tidak maksimal. Elang juga sedikit kecewa karena berdasarkan perhitungannya, nilai itu gak akan masuk ke SMPN yang dia tuju: SMPN 81. Saya katakan kepada Elang: "Elang, apapun hasilnya, itu yang terbaik dan Mama bangga. Kenapa? Karena hasil itu murni karena kerja keras, kejujuran dan doa kamu." Mama tetep bangga seberapa nilaimu... Elang pun akhirnya bisa menerima meski gurat-gurat kekecewaan masih terlihat di wajahnya...
Hari yang mendebarkan pun tiba saat pendaftaran online untuk masuk SMPN DKI. Elang tetap bersikukuh ingin mencoba SMPN meski sudah diterima di MTsN 7. Senin, 24 Juni, saya mulai mendaftar online dan lanjut dengan verifikasi. Elang ambil pilihan SMP 128, 157 dan 272. Melihat angka-angka sementara, nama Elang bisa masuk. Tapiiiiii..... jeng jeng jeng... menjelang sore, nama Elang sudah tenggelam. Yang bikin lebih desperate adalah rangking pertama nilai UN di sekolah Elang pun kepental dari 3 SMP favoritnya. Padahal rata-ratanya sudah 9,1 lebih. Sistem online PPDB DKI tahun ini memang ada aturan baru dan sangat ketat, dan sulit ditembus oleh anak-anak luar DKI.
Nyali makin ciut manakala tahu sepupu Elang yang nilai UN nya rata-rata 9,5 pun mental dari SMP Favorit 49,41 dan 103.. Tapi dia masih dapat kesempatan karena untuk warga DKI masih bisa mengikuti tahap II yang jatahnya 45 persen.
Senin malam, saya putuskan untuk mengubah pilihan ke SMP yang lebih bawah.. Ketemu SMP 287, 192 dan 24. Tapi Selasa, 25 Juni sepertinya semesta tidak mendukung. Malam hari saya sempat bermimpi didatangi alm Papanya Elang. Ada pertanda-pertanda yang akhirnya membuat saya mengambil keputusan untuk mundur. Setelah solat subuh, saya bebenah rumah... Entah karena apa, tiba-tiba gelas jatuh pecah semua.. mungkin karena saking grogi dan gugup. Selesai berbenah, saya buka laptop untuk daftar online... Daaaaaann, si laptop pun tak bisa dibuka pemirsaaaa... gelap dan hanya ada tulisan 'Asus eee PC'. Panik melanda.. Saya pun menelepon sahabat saya jeng Ety untuk numpang online dan ngeprint... Daaaan lagi-lagi di laptop jeng Ety ga bisa ngeprint karena tinta habis... OMG... Saya pun pergi ke rental untuk ngeprint.
Perjalanan berlanjut ke SMPN 157 untuk verifikasi ulang... Setelah sampai ternyata diberi penjelasan kalau sudah tidak bisa ganti pilihan karena sudah verifikasi. (aturan baru dari DKI). Saya tanya bu Umi Kalsum sahabat saya yang sudah dari awal banyak membantu. Dia pun tanya kakaknya yang guru SMPN 50 di Kramat Jati, katanya masih bisa dan dia akan bantu...
Saya diskusi sebentar sama Elang dengan gambaran bahwa dia kemungkinan tidak bisa menembus SMPN di DKI karena sudah verifikasi. Saya kasih gambaran bahwa kemungkinan besar harus masuk ke MTsN 7 saja. Elang masih gamang. Akhirnya saya bilang: ya sudah, kita coba sekali lagi ya Kak. biar penasarannya hilang dan kamu mantap.
Saya dan Elang pun bertolak dari SMP 157 di Lubang Buaya ke Kramat Jati. Saya lewat Pinang Ranti sekalian melihat lokasi SMPN 287 yang mau dituju Elang karena selama ini belum pernah liat. Sampai di SMP itu, saya sudah gamang liat lokasinya... Elang pun sepertinya sama.. Dia liat kondisi sekolahnya dan berdiskusi sebentar dengan saya.. Akhirnya dia memutuskan: Aku gak mau disini, MtsN 7 aja Ma.... 'Kamu yakin nak?' tanya saya. 'Iya Ma, udah MtsN 7 aja'... Dan dia pun dengan mantap tos dan berpelukan dengan Mama... Saya bilang: Insya Allah keputusan kita sudah yang terbaik ya Kak... Bismillah.... Mungkin Allah mau agar Elang sekolah yang tetap ada agamanya.... Dia mengangguk dengan senyuman khasnya..
Kami pun pulang sambil rumpi di atas mio. Mampir di Soto Kudus Garuda, saya dan Elang pun akhirnya ketawa ketiwi layaknya dua sahabat.... Saya katakan ke Elang... sekarang kamu tau ya nak, perjuangan untuk meraih sesuatu... Karena hidup gak selalu mudah... Yang penting adalah kamu bisa menjadi ikan besar di kolam yang kecil... Nggak penting dimana sekolah, tapi yang penting bagaimana kamu sekolah... Elang pun menjawab: yes mam, I know I know...
Siang itu pun kami berdua tertawa sembari menghabiskan 3 mangkuk soto kudus, 3 sate telur puyuh, 1 ati ampela, 1 tempe dan 3 es teh manis :)
Proud of you my son....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment