http://www.foxnews.com/entertainment/2012/10/22/superman-to-quit-his-day-job/
SUPERMAN QUITS NEWSPAPER..
In the next issue of DC comics’ “Superman,” due out on Wednesday, the
superhero’s alter ego will eschew being a mild-mannered reporter,
presumably to become a snarky blogger, when he quits his post at the
Daily Planet.
“This is really what happens when a 27-year-old guy is behind a desk
and he has to take instruction from a larger conglomerate with concerns
that aren’t really his own,” Superman writer Scott Lobdell.
Membaca artikel itu langsung merasa senasib dengan Superman. Superman akhirnya mengundurkan diri karena tak kuat tekanan konglomerat dan harus menulis hal-hal yang tidak sesuai dengan hati nuraninya.
Jadi inget kejadian beberapa bulan silam sebelum akhirnya memutuskan mengundurkan diri dari pekerjaan di situs terbesar itu. Ketika dihadapkan dengan fakta harus menulis tentang "Menteri XXXX, salah seorang putera terbaik bangsa"... Itulah untuk pertama kalinya saya menolak untuk menaikkan berita karena tidak sesuai dengan hati nurani. Hampir 12 tahun bekerja, rasanya belum pernah menulis yang bertentangan dengan hati nurani.
Saya hanya berpikir, kalau saya turuti, akan ada berita putera putera terbaik bangsa berikutnya yang harus saya upload. Karena situasi sudah tidak memungkinkan untuk mempertahankan idealisme, dan juga karena tuntutan anak-anak, maka lebih baik mundur.
Sulit sekali menjadi jurnalis independen di negara ini, ketika sebagian besar media sudah dikuasai konglomerat. Mau tak mau, kita harus tunduk terhadap perintah pemilik. Suka nggak suka, kita harus tunduk ketika dilarang menuliskan berita tentang kasus korupsi selah seorang menteri. Terus terang saya tidak bisa melakukan itu semua.
Alhamdulillah, sekarang sangat menikmati pekerjaan menulis as a Ronin.. Tak perlu menjilat sana-sini, tak perlu tunduk terhadap kemauan konglomerat.
Jadi Mr Superman... kita sekarang senasib ya... :)
Kehilangan bukan akhir segalanya. Syukuri apa yang kita miliki hari ini sekecil apapun. Karena esok belum tentu kita masih memilikinya...Thanks God for everything....
Tuesday, October 23, 2012
Saturday, June 16, 2012
Banyak yg berubah....
Stlh 3 bulan melakoni hidup spt skrg.... byk perubaan yg tera, plg besar dl perubahan sikap anak2 dan nilai2 disekolah, ada perubahn besar. si kakak utk pertama kalinya dpt nilai 100, smtr dimas bisa cetak angka 94.... jg dlm cara mrk bersikap.
Perubahan lain trtm terkait sahabat2 sy di ktr lama.... jik di awal2 resjgn msh ska say hello, skrg ga lg... sy bhkan cenderung dimusuhi.. dianggap pelupa sm sejarah ketika mengkritik mrk... Tpyagpp,namanya sesuatu semuabisa berubaah kan?
Sunday, May 27, 2012
Anak hebat Mama..... |
Sekuat mungkin aku kuatkan hati utk menghiburnya dan mencoba mengalihkan perhatian ke kucing barunya. Tp tangis Dhimas tak kunjung berhenti... Tangisnya pilu krn tanpa suara dan hanya airmata yg terus mengalir dari mata beningnya...
Aku dekap dia, aku gendong, aku elus kepalanya. 'It's okey Dhimas, kan ada mama dan kakak yg sayang sama kamu'...
Pdhl semua itu bermula dr hal yg sepele.. Bermula dr belajar PKN soal pelajaran menghargai diri. Aku juga salah krn menyebut soal Dhimas yg tetap ceria meski gak punya papa... Mestinya aku ambil contoh yg lain... My mistake.. Maafkan mama ya Dhimas, kata2 itu membuat hati kamu luka...
Dalam perenungan malam ini, saya hanya bisa berdoa..: Allah, kuatkan anak2 saya, berkahi selalu jalan mereka, bimbinglah selalu mrk di jalanmu... Terima kasih atas anugerah anak2 yg hebat ini...
Wednesday, May 23, 2012
Jadi Ibu Ojek....
Sudah 3 bulan resmi resign dari detikcom. Banyak yang bertanya: "Gimana perasaan elo sekarang".. Secara umum, boleh saya katakan.. "I'm very very happy'. Kita memang kehilangan beberapa hal, tapi kita mendapatkan hal yang lebih banyak lagi.
Hal paling menggembirakan yang bisa saya lakoni setelah melepaskan semua pekerjaan di detikcom adalah bisa mengantarkan anak-anak saya sekolah, juga mengajari mereka membuat PR, mendengarkan curhat mereka dengan sepenuh hati. Tidak mendengarkan curhat anak2 tapi mata dan tangan tetap nempel di BlackBerry seperti yang sebelumnya selalu saya lakukan...
Saya jadi lebih bisa memahami si sulung dan si bungsu. Dalam banyak hal, anak-anakpun mengalami perubahan yang cukup besar. Mereka menjadi lebih jujur, lebih penurut dan lebih terlihat binar-binar dimata mereka. Misalnya si kakak yang kemudian mengaku menyukai seorang temen cewek di kelasnya... Ehemmm.... anaknya cantik, baik dan pinter katanya... Kita sebagai ibu hanya bisa bilang, Elang masih kecil, berteman saja dulu dengan banyak2 teman ya... Prinsip saya kepada anak2 sekarang adalah 'Kejujuran dan Sahabat Baik'. Mereka harus jujur, begitupun saya kepada mereka... Kita bersahabat baik sehingga bisa curhat apapun.
Prinsip saya sekarang adalah, anak-anak sudah kehilangan ayahnya, mereka juga nggak boleh 'kehilangan' ibunya. Sebuah perubahan besar yang harus saya lakukan, tapi semua demi anak2 dan juga ketenangan hidup saya sendiri... Dan Alhamdulillah, selama 3 bulan saya menjalaninya, saya sudah jauuuuh merasa lebih baik meskipun belum sempurna.
Itu kalau kita bicara apa yang saya dapatkan, tapi memang diakui saya juga kehilangan banyak hal: kekuasaan, wewenangan. Dulu, ketika saya masih menjadi 'Seseorang' di kantor itu semua orang sering menghubungi saya.. yang tentu saja karena ada kepentingannya. Semua orang sering memberikan treatment yang berlebihan karena terkait posisi saya. Tapi kita akan sampai pada satu titik dimana kita muak terhadap semua hal itu, karena kita hanya ingin menjadi orang biasa. Mengejar kekuasaan, kewenangan... itu semua nggak akan ada habisnya. Saya bahkan hanya bisa tersenyum melihat ada seorang kawan yang sampai menangis-nangis didepan pimpinan kantor ketika dia 'diamputasi' kekuasaannya setelah pergantian kepemilikan saham. Alhamdulillah, saya tidak pernah sampai ke titik itu.
Di awal-awal kita melepaskan semua itu, setelah rutinitas selama 12 tahun, tentunya bukan hal yang mudah. Mengawali sesuatu yang baru, semua hal penuh dengan kegalauan, bingung mau melakukan apa.. pokoknya meraca kacau. Itu wajar dan manusiawi, post power syndrome bahasanya. Tapi saya bertekad.. "Saya akan lawan semua kegalauan itu'.. Dan Alhamdulillah lagi, saya berhasil mengalahkan galau itu. Sekali lagi Alhamdulillah... Allah memberikan jalan dan mempertemukan saya dengan orang-orang hebat yang kemudian membawa perubahan penting. Perubahan untuk membawa diri saya ke arah yang lebih baik, diri saya yang baru.
Kalau ada yang bertanya gimana hidupmu sekarang? Saya akan jawab: "Saya masih terus berjuang, saya masih terus mencari, tapi saya sudah mulai menemukan jalan menuju kedamaian hidup saya". Buat teman2.. Jangan pernah berhenti mencari, jangan pernah berhenti berharap.. Lawan semua kegalauan hidup dengan memegang erat 'tangan Allah SWT'.... Berdzikir, Bersalawat, Berdoa... Insya Allah semuanya bisa kita jalani dengan baik...
Hal paling menggembirakan yang bisa saya lakoni setelah melepaskan semua pekerjaan di detikcom adalah bisa mengantarkan anak-anak saya sekolah, juga mengajari mereka membuat PR, mendengarkan curhat mereka dengan sepenuh hati. Tidak mendengarkan curhat anak2 tapi mata dan tangan tetap nempel di BlackBerry seperti yang sebelumnya selalu saya lakukan...
Semua demi mereka..... |
Prinsip saya sekarang adalah, anak-anak sudah kehilangan ayahnya, mereka juga nggak boleh 'kehilangan' ibunya. Sebuah perubahan besar yang harus saya lakukan, tapi semua demi anak2 dan juga ketenangan hidup saya sendiri... Dan Alhamdulillah, selama 3 bulan saya menjalaninya, saya sudah jauuuuh merasa lebih baik meskipun belum sempurna.
Itu kalau kita bicara apa yang saya dapatkan, tapi memang diakui saya juga kehilangan banyak hal: kekuasaan, wewenangan. Dulu, ketika saya masih menjadi 'Seseorang' di kantor itu semua orang sering menghubungi saya.. yang tentu saja karena ada kepentingannya. Semua orang sering memberikan treatment yang berlebihan karena terkait posisi saya. Tapi kita akan sampai pada satu titik dimana kita muak terhadap semua hal itu, karena kita hanya ingin menjadi orang biasa. Mengejar kekuasaan, kewenangan... itu semua nggak akan ada habisnya. Saya bahkan hanya bisa tersenyum melihat ada seorang kawan yang sampai menangis-nangis didepan pimpinan kantor ketika dia 'diamputasi' kekuasaannya setelah pergantian kepemilikan saham. Alhamdulillah, saya tidak pernah sampai ke titik itu.
Di awal-awal kita melepaskan semua itu, setelah rutinitas selama 12 tahun, tentunya bukan hal yang mudah. Mengawali sesuatu yang baru, semua hal penuh dengan kegalauan, bingung mau melakukan apa.. pokoknya meraca kacau. Itu wajar dan manusiawi, post power syndrome bahasanya. Tapi saya bertekad.. "Saya akan lawan semua kegalauan itu'.. Dan Alhamdulillah lagi, saya berhasil mengalahkan galau itu. Sekali lagi Alhamdulillah... Allah memberikan jalan dan mempertemukan saya dengan orang-orang hebat yang kemudian membawa perubahan penting. Perubahan untuk membawa diri saya ke arah yang lebih baik, diri saya yang baru.
Kalau ada yang bertanya gimana hidupmu sekarang? Saya akan jawab: "Saya masih terus berjuang, saya masih terus mencari, tapi saya sudah mulai menemukan jalan menuju kedamaian hidup saya". Buat teman2.. Jangan pernah berhenti mencari, jangan pernah berhenti berharap.. Lawan semua kegalauan hidup dengan memegang erat 'tangan Allah SWT'.... Berdzikir, Bersalawat, Berdoa... Insya Allah semuanya bisa kita jalani dengan baik...
Monday, May 21, 2012
Semua ada saatnya...
Setelah 12 tahun, kenapa akhirnya memutuskan resign? Banyak orang bertanya.. kenapa Rul??? Saya juga nggak bisa menjelaskan.. Tapi yang pasti, dulu saya pernah berjanji, ketika tempat saya berpijak tak lagi sesuai dengan semua idealisme saya, maka saya akan keluar.... (Jangan tanya idealisme yang mana yaaa... bisa panjaaanggg dan lebarrr dan menyangkut beberapa orang yang nanti bisa bikin ribut.. jejeje).
Dan saya juga berjanji, kalaupun saya keluar, saya tidak akan pergi ke tempat lain untuk melawannya... Insya Allah janji itu akan selalu dipenuhi....
Tapi yang pasti, semua orang nantinya akan sampai pada satu titik: titik jenuh, titik lelah, titik enough is enough.. Dan saya sudah sampai disana. Saya sampai di satu titik dimana saya sudah tidak menginginkan itu semua.. Karir, ambisi... semua selesai... semua tak lagi memberikan kebahagiaan..
Saya memutuskan untuk sejenak 'istirahat' dari rutinitas dan beban yang bertumpuk-tumpuk.. Sekarang saya hanya ingin menulis, mengantar anak sekolah, mengajari mereka membuat PR, mendengarkan curhat si kakak yang sedang naksir teman ceweknya.... It's priceless... Itulah hal yang bertahun-tahun tidak pernah saya kerjakan, tertutup oleh ambisi saya sendiri dan ambisi orang-orang lain yang menginginkan perusahaannya menjadi nomor satu.
Saya tidak pernah menyesali keputusan tersebut, meski terkadang perasaan rindu terhadap sahabat-sahabat saya yang ada disana selalu muncul.. But life must go on.. Saya masih menyayangi orang-orang disana.. hanya saja, inilah waktunya untuk saya dan anak-anak.....
Dan saya juga berjanji, kalaupun saya keluar, saya tidak akan pergi ke tempat lain untuk melawannya... Insya Allah janji itu akan selalu dipenuhi....
Tapi yang pasti, semua orang nantinya akan sampai pada satu titik: titik jenuh, titik lelah, titik enough is enough.. Dan saya sudah sampai disana. Saya sampai di satu titik dimana saya sudah tidak menginginkan itu semua.. Karir, ambisi... semua selesai... semua tak lagi memberikan kebahagiaan..
Saya memutuskan untuk sejenak 'istirahat' dari rutinitas dan beban yang bertumpuk-tumpuk.. Sekarang saya hanya ingin menulis, mengantar anak sekolah, mengajari mereka membuat PR, mendengarkan curhat si kakak yang sedang naksir teman ceweknya.... It's priceless... Itulah hal yang bertahun-tahun tidak pernah saya kerjakan, tertutup oleh ambisi saya sendiri dan ambisi orang-orang lain yang menginginkan perusahaannya menjadi nomor satu.
Saya tidak pernah menyesali keputusan tersebut, meski terkadang perasaan rindu terhadap sahabat-sahabat saya yang ada disana selalu muncul.. But life must go on.. Saya masih menyayangi orang-orang disana.. hanya saja, inilah waktunya untuk saya dan anak-anak.....
Resign....
Mengambil sebuah keputusan yang besar tidaklah mudah.. penuh airmata, penuh pergolakan, tapi ada selalu ada dorongan untuk mengambil keputusan itu... Dan tepatnya, 22 Februari 2012, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari kantor yang sudah menjadi rumah selama 12 tahun lebih.. Oh ya, saya masuk detik.com per November 1999.
Ini adalah akhir dari semua perasaan lelah, perasaan ingin berubah dan akhir dari semua kegalauan. Semua masalah-masalah yang mendorong saya mengambil keputusan itu, biarlah menjadi rahasia yang akan dibawa sampai ke liang kubur..
Yang pasti, saya merasa ini sudah saatnya... Saatnya berubah, saatnya mencari suasana baru, mumpung baru berumur 35 tahun. Rasanya belum terlambat untuk memulai hal-hal yang baru.. Dan Alhamdulillah, Allah selalu memberi kemudahan jalan dan memberi petunjuk untuk bertemu dengan orang-orang hebat dan jalan untuk hidup yang saya inginkan....
Inilah saatnya menjalani hidup yang saya inginkan, hidup yang bermanfaat buat orang lain, bukan lagi hidup yang mengejar materi, karir tinggi, ambisi dengan menyikut sana-sini... Meski tidak mudah untuk mengawali sesuatu, setelah semua rutinitas dan beban selama 12 tahun lebih, tapi gue yakin pasti semua akan selesai dan indah pada waktunya....
Sekarang saatnya menutup lembaran masa lalu itu, membuka lembaran baru, berjuang lagi dari titik nol...
Jalanilah hidup ini dengan keinsafan nurani
Jangan terlalu perhitungan
Jangan hanya mau menang sendiri
Jangan suka sakiti sesama apalagi terhadap mereka yang berjasa bagi kita
Belajarlah tiada hari tanpa kasih
... Selalu berlapang dada dan mengalah
Hidup ceria, bebas leluasa...
Tak ada yang tak bisa diikhlaskan....
Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan
Tak ada dendam yang tak bisa terhapus..
Gonna miss this place.... |
Yang pasti, saya merasa ini sudah saatnya... Saatnya berubah, saatnya mencari suasana baru, mumpung baru berumur 35 tahun. Rasanya belum terlambat untuk memulai hal-hal yang baru.. Dan Alhamdulillah, Allah selalu memberi kemudahan jalan dan memberi petunjuk untuk bertemu dengan orang-orang hebat dan jalan untuk hidup yang saya inginkan....
Inilah saatnya menjalani hidup yang saya inginkan, hidup yang bermanfaat buat orang lain, bukan lagi hidup yang mengejar materi, karir tinggi, ambisi dengan menyikut sana-sini... Meski tidak mudah untuk mengawali sesuatu, setelah semua rutinitas dan beban selama 12 tahun lebih, tapi gue yakin pasti semua akan selesai dan indah pada waktunya....
Sekarang saatnya menutup lembaran masa lalu itu, membuka lembaran baru, berjuang lagi dari titik nol...
Jalanilah hidup ini dengan keinsafan nurani
Jangan terlalu perhitungan
Jangan hanya mau menang sendiri
Jangan suka sakiti sesama apalagi terhadap mereka yang berjasa bagi kita
Belajarlah tiada hari tanpa kasih
... Selalu berlapang dada dan mengalah
Hidup ceria, bebas leluasa...
Tak ada yang tak bisa diikhlaskan....
Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan
Tak ada dendam yang tak bisa terhapus..
Sunday, May 20, 2012
It's meee agaiinnn
Waaoooo... ternyata update terakhir adalah tahun 2008, itu berarti hampir 4 tahun silam ya? Munculnya media sosial instan seperti Facebook dan Twitter plus kerjaan yang supeeerrr banyak (dasar alesan) membuat gue gak bisa nulis banyak di blog (emang dasarnya males)..
Baiklah... mulai hari ini mau rajin ngeblog disini lagi... siapa tahu bisa bermanfaat kalau seandainya kita sudah nggak ada di dunia... Orang boleh meninggal, tapi tulisan akan tetap kekal... Iya kaann??? hehehehe...
Baiklah... mulai hari ini mau rajin ngeblog disini lagi... siapa tahu bisa bermanfaat kalau seandainya kita sudah nggak ada di dunia... Orang boleh meninggal, tapi tulisan akan tetap kekal... Iya kaann??? hehehehe...
Subscribe to:
Posts (Atom)