Setelah 12 tahun, kenapa akhirnya memutuskan resign? Banyak orang bertanya.. kenapa Rul??? Saya juga nggak bisa menjelaskan.. Tapi yang pasti, dulu saya pernah berjanji, ketika tempat saya berpijak tak lagi sesuai dengan semua idealisme saya, maka saya akan keluar.... (Jangan tanya idealisme yang mana yaaa... bisa panjaaanggg dan lebarrr dan menyangkut beberapa orang yang nanti bisa bikin ribut.. jejeje).
Dan saya juga berjanji, kalaupun saya keluar, saya tidak akan pergi ke tempat lain untuk melawannya... Insya Allah janji itu akan selalu dipenuhi....
Tapi yang pasti, semua orang nantinya akan sampai pada satu titik: titik jenuh, titik lelah, titik enough is enough.. Dan saya sudah sampai disana. Saya sampai di satu titik dimana saya sudah tidak menginginkan itu semua.. Karir, ambisi... semua selesai... semua tak lagi memberikan kebahagiaan..
Saya memutuskan untuk sejenak 'istirahat' dari rutinitas dan beban yang bertumpuk-tumpuk.. Sekarang saya hanya ingin menulis, mengantar anak sekolah, mengajari mereka membuat PR, mendengarkan curhat si kakak yang sedang naksir teman ceweknya.... It's priceless... Itulah hal yang bertahun-tahun tidak pernah saya kerjakan, tertutup oleh ambisi saya sendiri dan ambisi orang-orang lain yang menginginkan perusahaannya menjadi nomor satu.
Saya tidak pernah menyesali keputusan tersebut, meski terkadang perasaan rindu terhadap sahabat-sahabat saya yang ada disana selalu muncul.. But life must go on.. Saya masih menyayangi orang-orang disana.. hanya saja, inilah waktunya untuk saya dan anak-anak.....
No comments:
Post a Comment