Sudah 3 bulan resmi resign dari detikcom. Banyak yang bertanya: "Gimana perasaan elo sekarang".. Secara umum, boleh saya katakan.. "I'm very very happy'. Kita memang kehilangan beberapa hal, tapi kita mendapatkan hal yang lebih banyak lagi.
Hal paling menggembirakan yang bisa saya lakoni setelah melepaskan semua pekerjaan di detikcom adalah bisa mengantarkan anak-anak saya sekolah, juga mengajari mereka membuat PR, mendengarkan curhat mereka dengan sepenuh hati. Tidak mendengarkan curhat anak2 tapi mata dan tangan tetap nempel di BlackBerry seperti yang sebelumnya selalu saya lakukan...
|
Semua demi mereka..... |
Saya jadi lebih bisa memahami si sulung dan si bungsu. Dalam banyak hal, anak-anakpun mengalami perubahan yang cukup besar. Mereka menjadi lebih jujur, lebih penurut dan lebih terlihat binar-binar dimata mereka. Misalnya si kakak yang kemudian mengaku menyukai seorang temen cewek di kelasnya... Ehemmm.... anaknya cantik, baik dan pinter katanya... Kita sebagai ibu hanya bisa bilang, Elang masih kecil, berteman saja dulu dengan banyak2 teman ya... Prinsip saya kepada anak2 sekarang adalah 'Kejujuran dan Sahabat Baik'. Mereka harus jujur, begitupun saya kepada mereka... Kita bersahabat baik sehingga bisa curhat apapun.
Prinsip saya sekarang adalah, anak-anak sudah kehilangan ayahnya, mereka juga nggak boleh 'kehilangan' ibunya. Sebuah perubahan besar yang harus saya lakukan, tapi semua demi anak2 dan juga ketenangan hidup saya sendiri... Dan Alhamdulillah, selama 3 bulan saya menjalaninya, saya sudah jauuuuh merasa lebih baik meskipun belum sempurna.
Itu kalau kita bicara apa yang saya dapatkan, tapi memang diakui saya juga kehilangan banyak hal: kekuasaan, wewenangan. Dulu, ketika saya masih menjadi 'Seseorang' di kantor itu semua orang sering menghubungi saya.. yang tentu saja karena ada kepentingannya. Semua orang sering memberikan treatment yang berlebihan karena terkait posisi saya. Tapi kita akan sampai pada satu titik dimana kita muak terhadap semua hal itu, karena kita hanya ingin menjadi orang biasa. Mengejar kekuasaan, kewenangan... itu semua nggak akan ada habisnya. Saya bahkan hanya bisa tersenyum melihat ada seorang kawan yang sampai menangis-nangis didepan pimpinan kantor ketika dia 'diamputasi' kekuasaannya setelah pergantian kepemilikan saham. Alhamdulillah, saya tidak pernah sampai ke titik itu.
Di awal-awal kita melepaskan semua itu, setelah rutinitas selama 12 tahun, tentunya bukan hal yang mudah. Mengawali sesuatu yang baru, semua hal penuh dengan kegalauan, bingung mau melakukan apa.. pokoknya meraca kacau. Itu wajar dan manusiawi, post power syndrome bahasanya. Tapi saya bertekad.. "Saya akan lawan semua kegalauan itu'.. Dan Alhamdulillah lagi, saya berhasil mengalahkan galau itu. Sekali lagi Alhamdulillah... Allah memberikan jalan dan mempertemukan saya dengan orang-orang hebat yang kemudian membawa perubahan penting. Perubahan untuk membawa diri saya ke arah yang lebih baik, diri saya yang baru.
Kalau ada yang bertanya gimana hidupmu sekarang? Saya akan jawab: "Saya masih terus berjuang, saya masih terus mencari, tapi saya sudah mulai menemukan jalan menuju kedamaian hidup saya". Buat teman2.. Jangan pernah berhenti mencari, jangan pernah berhenti berharap.. Lawan semua kegalauan hidup dengan memegang erat 'tangan Allah SWT'.... Berdzikir, Bersalawat, Berdoa... Insya Allah semuanya bisa kita jalani dengan baik...