Akhir-akhir ini gue semakin miris sama nasib mantan narasumber gue. Pak Neloe, Saefuddin Hasan, Syafruddin Temenggung, Eddie Widiono...Gue tahu persis bagaimana mereka dulunya.
Bergelimang hidup mewah, makanan enak, mobil empuk nan dingin, anak buah banyak dll. Dan sekarang? Buset deh, sel kecil, kamar mandi bau, makanan penjara.. Duh. Kebayang ya bagaimana jahatnya roda nasib berjalan?.
Tapi ya, memang begitulah hidup. Semua sudah diberi porsinya masing-masing. Dijatah. Mungkin dulu porsinya mereka hidup senang, dan sekarang adalah porsinya hidup sengsara.
Gue pun juga begitu. Dulu nggak pernah terbayang sedikit pun bakal menjalani hidup bak sinetron begini. Bayangkan, suami meninggal saat hamil dua bulan. Sementara anak pertama baru berumur dua tahun.
Setelah melahirkan, sakit keras. Setelah itu, harus menjalani kerasnya hidup. Mencari uang, masak, mbenerin antena sampe meninabobokkan anak.
Tapi memang mungkin sekarang porsinya hidup gue adalah seperti itu. Dulunya gue sudah pernah dikasih porsi yang sangat enak. Suami yang baik, kecukupan, anak yang lucu....Tapi sayang, gue dulu tidak mensyukuri porsi hidup yang diberikan oleh Tuhan.
Akhirnya, ada sebuah pelajaran berharga yang bisa dipetik bahwa,
"JALANI HIDUP SESUAI DENGAN PORSINYA. KALAU SEKARANG PORSINYA SEDANG TIDAK ENAK, YA NIKMATI. KARENA BESOK PORSINYA AKAN BERGANTI LAGI... DAN BELUM TENTU PORSINYA AKAN SAMA".
No comments:
Post a Comment