Thursday, May 25, 2006

Perempuan Bekerja, yang Tersehat

Tulisan ini membuat gue semakin pede, bahwa apa yang gue lakukan sudah benar adanya. Mudah-mudahan. Amin


Anggapan bahwa perempuan adalah konco wingking memang sudah saatnya dibuang jauh-jauh.

Penelitian terbaru di Inggris menunjukkan, perempuan yang menikah dan bekerja serta memiliki hubungan keluarga yang mantap adalah perempuan tersehat. Sebaliknya, perempuan yang hanya menjadi ibu rumah tangga saja cenderung obesitas.

Ketika dilema antara tinggal di rumah atau bekerja masih menjadi perdebatan, Dr Anne McMunn, seorang epidemiolog dari Departemen Epidemiologi dan Kesehatan Publik University College London (UCL), Inggris, tiba-tiba memberikan jawaban gamblang.

Terlepas dari seluruh perdebatan internal dan masalah domestik keluarga, Dr McMunn dengan tegas mengatakan, perempuan yang memiliki peran ganda, yaitu sebagai ibu rumah tangga sekaligus bekerja di kantor, ditambah dengan relasi keluarga yang kuat adalah perempuan tersehat di dunia.

Pasti ini bukan kesimpulan sembarangan. Dr Anne McMunn setidaknya meneliti sekitar 1.200 wanita berusia antara 15 hingga 54 tahun. Hasil penelitian yang cukup mengejutkan ini kemudian ia sebarkan melalui Jurnal Pengkajian Epidemiologi dan Kesehatan Publik yang kemudian juga dikutip media besar Inggris, BBC News, edisi Minggu (14/5).

Dari penelitian itu diperoleh kesimpulan, 38 persen perempuan yang menjadi ibu rumah tangga saja dalam jangka waktu lama memiliki kecenderungan obesitas lebih tinggi daripada perempuan dengan multiperan.

Jauh lebih sehat

Ketika mencapai usia 54 tahun, perempuan yang bekerja sekaligus menjadi istri dan punya hubungan mantap dengan keluarga secara mengejutkan menunjukkan gejala kesehatan lebih baik. Dr McMunn mengatakan, perempuan dengan multifungsi seperti itu jarang sekali muncul dalam daftar kesehatan dibandingkan dengan mereka yang tidak memikul tiga peran tersebut.

Sebaliknya, perempuan yang seumur hidupnya hanya menjadi ibu rumah tangga dan belum pernah bekerja sama sekali, bahkan tidak memiliki kesempatan kerja, cenderung menjadi tidak sehat. Namun, kondisi kesehatan paling parah ada pada perempuan yang berfungsi sebagai "ibu", tetapi sendirian dan menjalani hidup yang sepi, serta perempuan yang sama sekali tidak mempunyai anak.

Perempuan yang hanya tinggal di rumah untuk jangka waktu lama dan panjang cenderung lebih tidak sehat. Umumnya, berat badan mereka meningkat dengan lebih cepat, bahkan hingga mencapai obesitas. Satu-satunya penyebab, umumnya para wanita ini menjadi tidak banyak bergerak, tetapi terus "mengunyah".

"Mungkin karena mereka harus terus mempersiapkan makanan, terutama untuk makan malam di rumah dan harus menghabiskan makanan yang tidak termakan atau disisakan oleh anak-anak mereka," ungkap Anne McMunn.

"Untuk sementara ini, yang kami tahu, wanita yang mengombinasikan antara bekerja dan hidup berumah tangga cenderung lebih sehat. Tetapi, kami belum berani memastikan apakah jika kesehatan yang baik juga memungkinkan perempuan mengombinasikan antara pekerjaan dan memiliki anak, atau jika mengombinasikan antara pekerjaan dan keluarga akan lebih sehat," ujar Dr Anne McMunn kepada situs WebMD yang dikutip CBS News.

McMunn memang tidak secara jelas mengatakan penyebab kejadian itu karena ia memfokuskan penelitian pada hasil tentang kesehatan, bukan pada penyebabnya. Walau begitu, ia menyinggung gaya hidup yang berbeda.

"Penelitian ini memang tidak untuk menjawab mengapa ibu yang bekerja menjadi lebih sehat. Dan saya juga tidak mengatakan bahwa mereka tidak stres. Tetapi, mungkin, dengan lebih bisa berpartisipasi secara penuh di masyarakat, baik di dalam maupun di luar rumah, kondisi itu penting bagi kesehatan," paparnya.

Lebih produktif

Namun, jawaban justru diberikan Dr Nadine Kaslow, psikolog dan ahli konseling keluarga di Universitas Emory, Atlanta, AS. Dia mengatakan, kehidupan yang kompleks justru membuat orang lebih hidup. "Karena itu, mereka merasa lebih produktif dan merasa dibutuhkan. Ini membuat mereka lebih bahagia dan lebih sehat," kata Kaslow.

"Tidak perlu diragukan, beratnya stres, baik di rumah maupun di tempat kerja, atau konflik antarkeduanya, bisa mengganggu kesehatan jika kita tidak memelihara badan kita sendiri. Tetapi, banyak perempuan yang justru menjadi sangat kreatif dalam menghadapi semua itu. Mereka mampu mengatasi semuanya dengan sangat baik," paparnya kepada situs WebMD.

Dr Jason Schnittker, ahli sosiologi dari Universitas Pennsylvania, Philadelphia, memperkuat pendapat itu. Schnittker meneliti 16.000 perempuan dan 21.000 pria berusia antara 18 hingga 80 tahun dari seluruh dunia. Ia membuat perbandingan kondisi perempuan dari tahun 1974 hingga era 2000-an.

Ditemukan, di tahun 2000, perempuan bekerja mencapai 60 persen lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 1974 yang hanya 40 persen. Kenyataannya, di tahun 2000 perempuan menjadi lebih sehat dibanding pada tahun 1974. Ia juga menemukan bahwa perempuan pada dasarnya lebih sehat dibandingkan dengan pria. Namun, perempuan yang bekerja memiliki kesehatan lebih baik.

Dr Gillian Braunold, seorang dokter umum di Kilburn, London utara, menambahkan, "Selama ini berkembang pendapat bahwa perempuan yang sudah sangat disibukkan oleh pekerjaan dan urusan rumah tangga tidak punya cukup waktu untuk makan dengan baik, karena itu mereka lebih banyak mengonsumsi makan tersaji. Tetapi, mungkin mereka bisa menyalurkan adrenalin lebih banyak dan mereka selalu bergerak. Tetapi, pada akhirnya, ’You are what you eat, dan seberapa banyak Anda berolahraga’," ujarnya. Nah, para Ibu, selamat bekerja!

No comments: