Kehilangan bukan akhir segalanya. Syukuri apa yang kita miliki hari ini sekecil apapun. Karena esok belum tentu kita masih memilikinya...Thanks God for everything....
Wednesday, September 20, 2006
Bulan Kesedihan yang Penuh Ketenangan
Puasa tanpa pendamping. Sahur sendiri ditemani airmata......
Dan setiap berbuka pun gue masih sering duduk di depan rumah, berharap mendengar langkah kaki mas eko pulang....
Padahal hampir empat tahun berlalu.... Tapi kenapa ya? semua masih terasa sulit dan menyedihkan....
Tapi selain kesedihan, gue selalu mendapatkan ketenangan yang luar biasa selama puasa. Di bulan inilah gue selalu bisa pasrah... Tuhan, kemana pun kau bawa hidupku, aku akan mengikuti...... Karena Aku mencintaimu ya Allah.....
Sunday, September 10, 2006
Dia Ternyata Tak Seperti Sang Malaikat
Sulit membayangkan untuk punya hubungan seperti dia. Orangnya sangat sensitif dan kurang begitu menghargai wanita. (Atau itu cuma ke aku yang notabene janda ya)...
Jadi, Sang Malaikat tampaknya tidak akan pernah tergantikan. At least for now......
Bye Sang Seniman..... Have a nice life with your own world.
Banyak Kehilangan, Tapi Banjir Berkah
Tapi apa daya, anak-anak membuat aku nggak tega pergi. Kalaupun pergi, pasti rasanya ngganjel banget. Persis pas waktu liburan ke Sentosa Island, Singapura.. Bawaannya keinget melulu.
Rasanya banyak yang hilang dari aku, Kehilangan kebebasan, kehilangan kegembiraan.
Tapi Alhamdulillah, Allah telah menggantinya dengan berkah kebahagiaan. Senyum ceria anak-anak, sehatnya elang sama dimas. Semua tidak tergantikan dengan apapun.
Toh, tak ada sesuatu yang bisa sempurna di dunia ini.
"Banyak hal yang tidak kita inginkan terjadi, tapi kita tidak akan pernah bisa menghindarinya, tak pernah bisa memrediksinya. Suka atau nggak suka, itulah hidup yang dibuat Tuhan".
Don't be sad mom.....
Thursday, August 10, 2006
Dimas Sekolah Nih
Minggu pertama sekolah, selalu nangis. Gak mau masuk kelas, maunya main melulu.
Tapi dia anak yang istimewa, aku manggil dia anak malaikat. Dia nggak pernah liat papanya. Papanya meninggal ketika aku mengandung dia selama 2 bulan.
Tapi Dimas anak yang sangat kuat, setiap melihat wajahnya itulah aku punya kekuatan hidup...
Wednesday, August 09, 2006
Elang Dimas
Padahal sih mommy juga paling takut sama hujan. Biasanya kalo ujan deres suka nyempil di pelukan papa. Hiks.... I Miss You papa....
Friday, July 28, 2006
Izinkanlah saya sesekali melupakan bahwa saya seorang ibu
I'm a mother and father for my sons. Tapi sesekali ingin rasanya berhenti sejenak menjadi seorang perempuan. Hhhh.....sosok yang dianggap sedemikian sempurna. Padahal.....
Ini angan-angan Perempuan India:
"Saya tidak ingin dilahirkan lagi sebagai pria. Saya ingin dilahirkan lagi sebagai suami dari suami saya .."
Atau angan-angan seorang wanita di Filipina:
"Izinkan saya sesekali melupakan bahwa saya adalah seorang ibu,"
Betapa berat menjadi perempuan apalagi single parent di tengah dunia yang tidak 'manusiawi' ini. Tapi semua jalan yang diberikan Allah harus dinikmati.
Tapi memang, kalau aku boleh memilih....'Pengen sesekali istirahat sebagai ibu'.....
Monday, July 24, 2006
Mama, Dimas, Elang
Mana papa lang? "Kan udah meninggal ma"....
Duh! Serasa ditusuk dan luka itu diberi air jeruk. Perihhh. Mata ku tiba2 panas dan menggulirkan air....
Maafkan mama ya lang......
Kalau saja waktu itu mama bisa berpikir lebih baik, mungkin sekarang kamu akan menggambar empat orang, papa, mama, dimas dan elang..
Maaf ya lang.....
Monday, July 10, 2006
Zidane Memang Pantas Menanduk Materazzi
www.pialadunia.com
Provokasi Itu, "Anak Pelacur Teroris"
Jika ahli pembaca gerak bibir benar, maka Marco Materazzi dalam masalah besar. Provokasi yang dilakukannya sangat kejam yakni menyebut Zinedine Zidane sebagai 'anak seorang pelacur teroris'.
Hasil pengamatan ahli pembaca gerak bibir bernama Marianne Frere dipublikasikan oleh suratkabar The Sun seperti dilansir Tribalfootball, Selasa (11/7/2006).
Materazzi mengucapkan provokasinya dalam bahasa Italia. Namun Zidane bisa memahaminya karena pernah bermain selama lima tahun di Juventus.
Insiden berawal dari tugas Materazzi mengawal pergerakan Zidane. Pada satu momen, bek Inter Milan itu meremas puting lawannya. Kalimat pertama yang terbaca oleh Frere adalah, 'bola tinggi bukan untuk kotoran sepertimu'.
Hinaan yang dimaksud dalam bahasa Italia ialah Feccia yang dalam bahasa Inggris adalah scum atau s**t.
Usai hinaan ini, Zidane masih tersenyum dan berlalu. Tetapi kemudian terbaca kalimat lain yakni, 'semua orang tahu kau adalah anak seorang pelacur teroris'. Usai kalimat inilah Zidane membalikkan badannya dan menanduk dada Materazzi.
Dari sumber orang yang dekat dengan tim Italia menambahkan, usai meremas puting Zidane, Materazzi bertanya,"Kenapa, bukankah kau suka?" Zidane membalas, "Sedikit terlalu keras untuk membuat aku terangsang." Namun Materazzi kemudian melanjutkan, "Ya. Aku melakukannya karena aku tahu seperti apa ibumu."
Tuesday, July 04, 2006
Mba Arum, temen gosip
Ini Lhoo, mbak Arum dari XL yang gaul abis. Temen setia grup kita. Orangnya enak diajak ngobrol dan gaul... Pokoknya Mba Arum oke deh....
Beautifull Sentosa Island
Ini lho, Sentosa Island yang keren bgt itu. Rasanya belum lengkap ke Singapura kalau belum ke situ. Tapi sayang, pemandangannya dirusak oleh cerobong asap dari Batam.... Hehehe...
macan keberuntungan
Ini waktu di Sentosa Island. Ngisi koin ke si macan, terus dapat hadiah. waktu itu gue dapet gantungan kunci....:p
MY FIRST TRIP TO SINGAPORE
Lama banget ga ngisi Blog. Kemarin dari Singapura dari tanggal 20-23 Juni. Diajak XL, liputan CommunicAsia 2006. Rombongan: Mbak Arum (XL), Hendrowiyono (Sinyal-mantan Redaktur Kompas), Mukhtar (PR) dan Rina (MI).
SELASA, 20 JUNI :
Berangkat dari rumah jam 8.30 WIB. Huuuuhhhh, berat banget rasanya mau ninggalin anak-anak selama 4 hari. Ini adalah pertama kalinya gue meninggalkan anak-anak dalam waktu lama setelah Mas Eko meninggal. Antara sedih dan bahagia. Sedih karena ninggalin anak-anak, senang karena akhirnya bisa mewujudkan mimpi ke Singapura.
Nyampe Singapura sekitar jam 5.20 waktu sono. Waktu nyampe Bandara hanya bisa terkagum-kagum. Bandaranya rapi, bersih, keren, nggak berasa kayak Bandara. Sempet mampir ke Toko Parfum. Disitu pelayannya memuji: "You're so beautifull because you wear tudung (kerudung)". Hiks, jadi malu.
Trus ke Hotel Oriental. Mandi, dandan dan ikut Coctail Party, plus wawancara sama bos Telekom Malaysia (TM). Karena lapar dan makanan di coctail party aneh, rombongan plus embak-embak dari TM makan ke No Sign Seafood Restaurant. Karena Taksi gak dapet-dapet, akhirnya naik Becak. Buseeet, becaknya ngebut, gaul dan mahaaaallll. Bayangin, naik becak masak S$ 10 dolar atau sekitar 60 rebu untuk jarak sekitar 2 km. Kalo di Indonesia, baik becak paling banter 10 rebu...itu juga sampe abangnya gempor.... Pemandangannya oke bgt. Sayang banyak anak muda ciuman sembarangan di pinggir pantai Marina Bay itu. (Bukan apa-apa, jadi pengen bo...)
Makanannnya oke. Cuman karena udah cape, perut nggak bisa diajak kompromi. Tetap aja harus makan nasi. Karena nasinya full lemak, maka diilangin paka Chinese Tea. Tentu saja berkat rekomendasi dari Pak Hendro yang udah malang melintang di luar negeri.
Udah jam 11, pulang ke Hotel dan tidurrrrrr.....
RABU, 21 JUNI
Pagi sarapan di hotel yang harganya 85 dolar Sing. (Buset). Trus berangkat ke Singapore Expo. Muter-muterin stan, plus email berita. Jam 2-an cabut, naik kereta ke Orchard. Makan siang di Foodcourt Takashimaya. Buset (lagi) nasi padang harganya S$ 5 dolar atau sekitar 30 rebu. Kalo disini, 30 rebu nasi padang sampe muntah tuh.
Muter-muter Orchard, pegel trus balik ke Hotel. Musti langsung siap-siap karena ada dinner sama manajeman XL di Forbidden City, Clark Quay. Makan makanan aneh. Dasar orang Indonesia, tetap aja nyarinya nasi sama kerupuk. Selesai makan, balik hotel, trus ke Mustafa Center. Belanjaaaaa, campur sama orang India.
KAMIS, 22 JUNI
Sarapan, trus ikutan seminar di Rafles Hotel. Karena ga betah trus ke Singapore Expo lagi. Kelaperan, akhirnya beli nasi vegetarian Indoa harganya S$ 10 . Jangan tanya rasa dan perasaan. Yang penting perut diganjal. Langsung pulang ke hotel naik MRT, nyambung taksi.
Malam, pergi ke Sentosa Island. Foto-foto, makan, liat pertunjukan laser. Trus balik ke Hotel. Sebelumnya mampir dulu ke Bugis (pecinannya Singapura). Beli oleh-oleh. Udah capek, trus balik hotel.
JUMAT, 23 JUNI
Udah teler berat. Bangun, sarapan trus ke Orchard. Tadinya pengen ke IKEA, tapi ga jadi. Di Orchard ga dapet apa-apa karena udah cape. Jam dua harus ke hotel, jam 3 berangkat ke Bandara. Sampe Bandara, akhirnya dapet crayon di Duty Free. Finally, take off dari Changi jam 5-an sore. Tapi pesawat Garuda seperti biasa membawa habitnya dari Indonesia alias molor.
Sampe Bandara jam setengah tuju-an. Sampe di Soekarno-Hatta langsung merasa ada yang jomplang,. Bandara awut-awutan, banyak preman, kotor. Duhhh, negaraku. Saking maceeet, jam 9 lewat nyampe rumah, anak-anak dah pada tidur..... Cuman bisa cium-cium. I miss you my sons.
Liat Singapura udah cukup buat gue. Next time, pengennya ke Eropa. Kira-kira bisa nggak ya......
Friday, June 16, 2006
Elang Main Band
Meski cadel, dia nyanyinya dengan penuh semangat. Si Dimas semangat kasih tepuk tangan.
Pas liat Elang nyanyi, tiba-tiba mata rasanya panas. Mata berkaca-kaca. Dalam hati gue ngebatin... "Ya ampun papa, coba kamu masih ada di sini....... Pasti kamu bangga banget. Ini lho anak kesayanganmu". I'm so sure that you gonna be very proud of him...
He's so smart...
I Miss You.....
Thursday, June 15, 2006
Jangan Takut Masa Depan!
"Takut tak bisa membahagiakan anak. Takut tentang masa depan anaknya".
Berkali-kali gue merasa begitu. Kalau sudah begitu, memang kadang kala gue berpikir sama dengan wanit itu. Bahwa mungkin jika mereka tidak ada lagi di dunia, mereka nggak akan merasakan bagaimana susahnya....
Tapi Alhamdulillah Allah masih memberi gue segenap kekuatan, kesabaran dan ketabahan. Yakni bahwa kita nggak pernah tahu apa di balik rencana Allah. Selalu ada jalan kalau kita percaya bahwa Allah akan membantu.
Gusti ora sare. Pokoknya, "Pasti ada jalan untuk semua". Allah pasti sudah punya rencana untuk semua.........
Jadi, jangan menengok dan menangisi masa lalu. Dan jangan meratapi dan mengkhawatirkan masa depan yang belum terjadi. Jalani hidup apa adanya hari ini......
Untuk semua kaum ibu.... Percaya selalu bahwa akan selalu ada jalan kalau kita berusaha. Allah sudah memberikan jalan untuk setiap orang. Jangan membanding-bandingkan jalan kita dengan jalan orang lain.... Everybody has their own faith....
Monday, May 29, 2006
Ah...Sang Seniman itu
Dia begitu tekun, begitu menjiwai apa yang dia tulis..... God, I love him so much.....
Tapi apa 'sang malaikat' akan kembali melalui 'sang seniman' ini. Hanya Engkau yang tahu Tuhan.....
Friday, May 26, 2006
There's no place for Second Thing
Ucapan itu disampain oleh wartawan senior Kompas Rene Patirajawane. Sepertinya sederhana tapi dalem banget. Bahwa tampaknya memang sulit untuk menjadi pemain kedua, termasuk kehadiran orang kedua.
Ucapan itu disampaikan Rene berkaitan dengan adanya pemain baru di dunia bisnis dotcom. Intinya sih, dia pengen menenangkan pak Budi yang sepertinya kalut akan kehadiran pemain baru.
Tapi kata-kata itu ternyata bisa juga mengena di kehidupan pribadi. Bahwa memang sulit menerima adanya 'Hal yang Kedua'. Sama seperti kondisi aku saat ini, SULIT SEKALI MENCARI LAGI CINTA YANG KEDUA.
Sudah berkali-kali gue mencoba untuk menerima orang kedua itu. Tapi ternyata sulit sekali. Bayang-bayang orang pertama yang gue cintai masih terlalu kuat. Rasanya memang There's no place for Second Thing...
Are you agree with me and Rene?
Thursday, May 25, 2006
Perempuan Bekerja, yang Tersehat
Tulisan ini membuat gue semakin pede, bahwa apa yang gue lakukan sudah benar adanya. Mudah-mudahan. Amin
Anggapan bahwa perempuan adalah konco wingking memang sudah saatnya dibuang jauh-jauh.
Penelitian terbaru di Inggris menunjukkan, perempuan yang menikah dan bekerja serta memiliki hubungan keluarga yang mantap adalah perempuan tersehat. Sebaliknya, perempuan yang hanya menjadi ibu rumah tangga saja cenderung obesitas.
Ketika dilema antara tinggal di rumah atau bekerja masih menjadi perdebatan, Dr Anne McMunn, seorang epidemiolog dari Departemen Epidemiologi dan Kesehatan Publik University College London (UCL), Inggris, tiba-tiba memberikan jawaban gamblang.
Terlepas dari seluruh perdebatan internal dan masalah domestik keluarga, Dr McMunn dengan tegas mengatakan, perempuan yang memiliki peran ganda, yaitu sebagai ibu rumah tangga sekaligus bekerja di kantor, ditambah dengan relasi keluarga yang kuat adalah perempuan tersehat di dunia.
Pasti ini bukan kesimpulan sembarangan. Dr Anne McMunn setidaknya meneliti sekitar 1.200 wanita berusia antara 15 hingga 54 tahun. Hasil penelitian yang cukup mengejutkan ini kemudian ia sebarkan melalui Jurnal Pengkajian Epidemiologi dan Kesehatan Publik yang kemudian juga dikutip media besar Inggris, BBC News, edisi Minggu (14/5).
Dari penelitian itu diperoleh kesimpulan, 38 persen perempuan yang menjadi ibu rumah tangga saja dalam jangka waktu lama memiliki kecenderungan obesitas lebih tinggi daripada perempuan dengan multiperan.
Jauh lebih sehat
Ketika mencapai usia 54 tahun, perempuan yang bekerja sekaligus menjadi istri dan punya hubungan mantap dengan keluarga secara mengejutkan menunjukkan gejala kesehatan lebih baik. Dr McMunn mengatakan, perempuan dengan multifungsi seperti itu jarang sekali muncul dalam daftar kesehatan dibandingkan dengan mereka yang tidak memikul tiga peran tersebut.
Sebaliknya, perempuan yang seumur hidupnya hanya menjadi ibu rumah tangga dan belum pernah bekerja sama sekali, bahkan tidak memiliki kesempatan kerja, cenderung menjadi tidak sehat. Namun, kondisi kesehatan paling parah ada pada perempuan yang berfungsi sebagai "ibu", tetapi sendirian dan menjalani hidup yang sepi, serta perempuan yang sama sekali tidak mempunyai anak.
Perempuan yang hanya tinggal di rumah untuk jangka waktu lama dan panjang cenderung lebih tidak sehat. Umumnya, berat badan mereka meningkat dengan lebih cepat, bahkan hingga mencapai obesitas. Satu-satunya penyebab, umumnya para wanita ini menjadi tidak banyak bergerak, tetapi terus "mengunyah".
"Mungkin karena mereka harus terus mempersiapkan makanan, terutama untuk makan malam di rumah dan harus menghabiskan makanan yang tidak termakan atau disisakan oleh anak-anak mereka," ungkap Anne McMunn.
"Untuk sementara ini, yang kami tahu, wanita yang mengombinasikan antara bekerja dan hidup berumah tangga cenderung lebih sehat. Tetapi, kami belum berani memastikan apakah jika kesehatan yang baik juga memungkinkan perempuan mengombinasikan antara pekerjaan dan memiliki anak, atau jika mengombinasikan antara pekerjaan dan keluarga akan lebih sehat," ujar Dr Anne McMunn kepada situs WebMD yang dikutip CBS News.
McMunn memang tidak secara jelas mengatakan penyebab kejadian itu karena ia memfokuskan penelitian pada hasil tentang kesehatan, bukan pada penyebabnya. Walau begitu, ia menyinggung gaya hidup yang berbeda.
"Penelitian ini memang tidak untuk menjawab mengapa ibu yang bekerja menjadi lebih sehat. Dan saya juga tidak mengatakan bahwa mereka tidak stres. Tetapi, mungkin, dengan lebih bisa berpartisipasi secara penuh di masyarakat, baik di dalam maupun di luar rumah, kondisi itu penting bagi kesehatan," paparnya.
Lebih produktif
Namun, jawaban justru diberikan Dr Nadine Kaslow, psikolog dan ahli konseling keluarga di Universitas Emory, Atlanta, AS. Dia mengatakan, kehidupan yang kompleks justru membuat orang lebih hidup. "Karena itu, mereka merasa lebih produktif dan merasa dibutuhkan. Ini membuat mereka lebih bahagia dan lebih sehat," kata Kaslow.
"Tidak perlu diragukan, beratnya stres, baik di rumah maupun di tempat kerja, atau konflik antarkeduanya, bisa mengganggu kesehatan jika kita tidak memelihara badan kita sendiri. Tetapi, banyak perempuan yang justru menjadi sangat kreatif dalam menghadapi semua itu. Mereka mampu mengatasi semuanya dengan sangat baik," paparnya kepada situs WebMD.
Dr Jason Schnittker, ahli sosiologi dari Universitas Pennsylvania, Philadelphia, memperkuat pendapat itu. Schnittker meneliti 16.000 perempuan dan 21.000 pria berusia antara 18 hingga 80 tahun dari seluruh dunia. Ia membuat perbandingan kondisi perempuan dari tahun 1974 hingga era 2000-an.
Ditemukan, di tahun 2000, perempuan bekerja mencapai 60 persen lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 1974 yang hanya 40 persen. Kenyataannya, di tahun 2000 perempuan menjadi lebih sehat dibanding pada tahun 1974. Ia juga menemukan bahwa perempuan pada dasarnya lebih sehat dibandingkan dengan pria. Namun, perempuan yang bekerja memiliki kesehatan lebih baik.
Dr Gillian Braunold, seorang dokter umum di Kilburn, London utara, menambahkan, "Selama ini berkembang pendapat bahwa perempuan yang sudah sangat disibukkan oleh pekerjaan dan urusan rumah tangga tidak punya cukup waktu untuk makan dengan baik, karena itu mereka lebih banyak mengonsumsi makan tersaji. Tetapi, mungkin mereka bisa menyalurkan adrenalin lebih banyak dan mereka selalu bergerak. Tetapi, pada akhirnya, ’You are what you eat, dan seberapa banyak Anda berolahraga’," ujarnya. Nah, para Ibu, selamat bekerja!Wednesday, May 10, 2006
Jika Tuhan Memperbolehkan...
"Jika Tuhan mengizinkan manusia untuk pesimistis, maka saya adalah orang yang paling pertama melakukannya".....
Kalimat simple yang sangat mendalam. Bahwa hidup tidak boleh pesimistis. Life must go on, no matter how...
Kepergian orang yang kita cintai memang akan menimbulkan kesedihan yang mendalam. Tapi setidaknya kita tidak boleh pesimis. Masih banyak hidup yang harus dihadapi.
Kamu pasti bisa. Hidup lah dengan optimis.
Optimis kalau bisa membesarkan anak-anak dengan baik.
Optimistis akan menemukan lagi keutuhan keluarga.
Optimistis bisa melawan penyakit.
Optimistis masih bisa menemukan kebahagiaan.
Karena memang....itulah intinya hidup. Kalau sudah tak ada optimisme, berarti kita sudah mati secara jiwa....
Monday, May 08, 2006
Mencerna Porsi Hidup
Bergelimang hidup mewah, makanan enak, mobil empuk nan dingin, anak buah banyak dll. Dan sekarang? Buset deh, sel kecil, kamar mandi bau, makanan penjara.. Duh. Kebayang ya bagaimana jahatnya roda nasib berjalan?.
Tapi ya, memang begitulah hidup. Semua sudah diberi porsinya masing-masing. Dijatah. Mungkin dulu porsinya mereka hidup senang, dan sekarang adalah porsinya hidup sengsara.
Gue pun juga begitu. Dulu nggak pernah terbayang sedikit pun bakal menjalani hidup bak sinetron begini. Bayangkan, suami meninggal saat hamil dua bulan. Sementara anak pertama baru berumur dua tahun.
Setelah melahirkan, sakit keras. Setelah itu, harus menjalani kerasnya hidup. Mencari uang, masak, mbenerin antena sampe meninabobokkan anak.
Tapi memang mungkin sekarang porsinya hidup gue adalah seperti itu. Dulunya gue sudah pernah dikasih porsi yang sangat enak. Suami yang baik, kecukupan, anak yang lucu....Tapi sayang, gue dulu tidak mensyukuri porsi hidup yang diberikan oleh Tuhan.
Akhirnya, ada sebuah pelajaran berharga yang bisa dipetik bahwa,
"JALANI HIDUP SESUAI DENGAN PORSINYA. KALAU SEKARANG PORSINYA SEDANG TIDAK ENAK, YA NIKMATI. KARENA BESOK PORSINYA AKAN BERGANTI LAGI... DAN BELUM TENTU PORSINYA AKAN SAMA".
Thursday, May 04, 2006
Si "Mantan Sahabat"
Yang bikin gue nggak habis pikir tentang "mantan sahabat" gue itu adalah, kenapa dia tega sekali menyakiti orang-orang di sekitarnya. Suaminya, anak-anaknya, sahabatnya...
Mungkin memang dia "sakit" karena dulu tidak pernah mendapat kasih sayang yang lengkap. Tapi sayang, dia menyembuhkan "penyakit" itu dengan menyakiti orang lain. Yah, mungkin bales dendam ya...
Pokoknya gue sedang bertekad bulat menghindari pertemuan dengan "mantan sahabat" gue itu. Padahal mestinya malem minggu nanti ada sahabat gue yang ultah dan mengundang teman satu geng. Tapi kayaknya tekad gue udah bulat.
Gue tidak ingin menyakiti diri gue dengan melihat tingkah polah "mantan sahabat" itu. Gue tidak ingin menggerogoti hidup gue dengan segala macam sakit hati, dendam dll.
Percaya, Allah tidak tidur. "Jangan pernah berharap kamu bisa memberi petunjuk untuk orang-orang yang kamu sayangi, sepanjang Allah belum menghendakinya".
Nah itulah yang sekarang terjadi pada seseorang yang gue "sayangi". Dia sedang dijerat oleh "mantan sahabat" itu. Dia sedang buta, diperdaya...
Mungkin memang belum saatnya ada petunjuk untuk Dia.......
Go Away from My Life, Honey....
Sebutlah Tina (23) yang putus cinta dengan Tiko (25) secara menyakitkan. Tak lama Tina bertemu dengan Andri (25), cocok dan menjalani kehidupan dengan bahagia, bahkan berencana menikah. Selang dua tahun, tak sengaja dia bertemu Tiko yang masih sendiri. Jujur hati Tina tergetar hebat dan mengaku masih mencintai sang mantan, meski tak ingin kehilangan Andri. "Saya harus bagaimana?" ujarnya dengan raut wajah keruh.
Masalah seperti itu tampaknya klise, karena sebagian besar orang pernah mengalami: Terbayang-bayang sang mantan, apalagi jika hubungan dengan sang mantan lumayan intens. Tapi kita harus hadapi realita.
Mantan adalah masa lalu, pasangan kita sekarang adalah masa kini yang harus kita hadapi.
Bagaimana agar sang mantan tak sampai ’menggoyang’ hubungan yang kini tengah dibina? Berikut kiatnya:
1. Dia bukan milikku lagi
Sadarilah bahwa mantan bukanlah siapa-siapa lagi. Perlakukan dia sebagai teman, tak kurang tak lebih.
2. Bersikap wajar
Saat bertemu mantan, upayakan bersikap wajar, meski hati deg-degan serta keringat dingin menetes deras. Jangan sampai salah bersikap karena akan diartikan berbeda oleh mantan Anda. Dia mencoba mengajak kencan lagi? Lebih baik menolak dari awal, katakan Anda sudah punya pasangan dantak mau berbuat salah.
3. Ini kekasihku, kenalkan...
Sekali-kali ajak pasangan ke tempat-tempat dimana peluang besar Anda bertemu mantan. Pura-puranya, kenalkan pasangan padanya. Bersikaplah pasangan adalah ’pria terbaik di dunia’ sementara sang mantan ’adalah masa lalu yang tak perlu dibahas lagi’.
4. Saya bahagia sekarang!
Tunjukan bahwa saat ini Anda bahagia dengan pasangan. Jangan sekali-kali menunjukkan Anda ’hancur lebur’ sepeninggal sang mantan. Punya mobil yang bisa dipamerkan? Boleh sekali-kali dibawa untuk ditunjukkan padanya!
Ingatlah, kebahagiaan yang sudah Anda rasakan jangan Anda campakkan atas nama ’kenangan masa lalu’ yang semu.
Monday, April 03, 2006
Sekali Lagi Keinginan Itu Muncul
Saat anak-anak sakit, duh, rasanya memang seperti kiamat. Minggu kemarin lah puncaknya. Elang muntah-muntah dan sempat keluar darah. Dokternya nggak bisa dihubungi. Akhirnya ngacir ke RS Hermina naik taksi. Nihil, cuman leukositnya tinggi.
Belum sembuh si Elang, eh Dimas sakit panas tinggi plus batuk-batuk. Seminggu batuknya nggak sembuh meski udah dibawa ke dokter. Akhirnya musti ke mbah Bambang. Dan baru minggu ini dimas bisa ceria lagi.
Baru lega nafas, eh si mbak tiba-tiba minta pulang. Duh......Kebayang deh, single parent nggak punya pembantu.
Yah, semoga semua cobaan ini ada hikmahnya... Hanya saja mungkin aku belum bisa menemukan hikmahnya sekarang....
Fry Day = Hari yang Garing
Berita juga garing-garing. Plus flu berat. Membuat hari-hari terakhir yang berat jadi terasa makin berat hiks......
Wednesday, March 22, 2006
Teman Penuh Kebencian
Ada beberapa kali kejadian yang bikin gue sedih sekaligue miris. Apa ya, salah gue sama dia???? @%#$$$$$
Pertama, waktu divestasi Bank Niaga. Ketika itu, memang ribet sekali adanya. Gue masih reporter, dan sendirian di lapangan. Padahal di DPR narasumber lagi bejibun. Trus satu tape gue titipin, dan gue wawancara syahrial sambil nyatet. Nggak ada yang salah dengan laporan gue. Tapi ternyata anak yang di bursa komplen, katanya berita gue bikin heboh di pasar. Yang gue sangat inget, dia nggak ngebelain gue dan justru menjatuhkan gue di depan para 'bos'.
Kedua, waktu itu dia mau titip makanan di PIM. HP nggak gue angkat, eh dia marah-marah. Buntutnya dia nyerocos aja seharian, dan bermuka asam.
Ketiga, waktu gue dapat promosi jabatan. Waktu itu, memang gue konsul ke dia. Wah, dia keliatannya antusias mendukung gue lhooo. Tapi ternyata, itu hanya manis di depan. Di belakang (gue dibisikin sama temen), dia ngomong berbeda dan cenderung (sekali lagi) menjatuhkan gue. Temen gue itu bilang gue sok pamer lah, belum diangkat resmi udah nyombong lah. Padahal suer, gue nggak mau posisi ini.
Waktu mau pindah kantor, dan gue dapat meja deket bos dia nyindir. "Wah, itu kan emang tempatnya buat yang gila jabatan, ambisius ". Masya Allah.....
Dan setelah gue memang dapat posisi itu, dia memang cenderung sering menjatuhkan gue. Dia selalu berbicara dengan nada sengit. Padahal gue sudah berupaya ngomong sehalus mungkin.
Trus kejadian waktu dia nulis berita. Waktu itu memang tepatnya di kanal gue, tapi meski dia lain kanal, dia nulis berita itu. Dan bos pun nanya kedia. Wah, dia langsung dengan ketus bilang. "Emangnya gue bego. Gue juga tahu, masuk ekonomi kan".
Gue pun hanya bisa tersentak. Merasa tidak bersalah, gue pun kasih penjelasan ke dia bahwa gue bukan yang meminta berita itu. Dia pun akhirnya minta maaf.
Yang gue nggak habis mengerti, kenapa ya dia harus sesinis itu ke gue. Apa sih yang dia iri dari gue? Ngga ada. Dia masih punya keluarga lengkap, suami. Gue enggak.
Padahal dia juga pernah bersumpah di depan jasad Mas Eko bahwa dia akan selalu menjaga keluarga gue. Tapi kenyataannya, dia malah menjaga untuk terus menyakiti gue dan keluarga.
Ya Allah, semoga yang menanam akan menuai. Beri saya kesabaran untuk menghadapi orang ini..... Amin
Thursday, March 16, 2006
Tiap Hari Ngarang Rupiah
Tapi yang ribet tuh kalau rupiah stagnan. Alhasil, biasanya gue ngarang-ngarang aja tuh. Sambung-sambungin aja. Tapi sih biasanya prediksi gue tokcer. Hampir 80 persen oke...
Makanya nggak heran, berita rupiah ku itu selalu masuk rangking 5 besar... Hehehehe. Padahal itu berita hasil nyolong sana sini... Tapi keren kaaan....
Gue juga bingung, siapa sih yang dulu bikin standar bahwa harus bikin berita prediksi sama closing. Nyusahin aja....:p
Nah, selain rupiah, akhir-akhir ini gue juga dibikin ribet sama reporter. Gak tahu kenapa, mereka itu kok nggak bisa-bisa mandiri ya. Perasaan gue dulu di BEJ dilepas gitu aja sama mas budi, tapi sebulan oke tuh. Nggak ada komplen.
Apa gue terlalu memanjakan mereka ya? kurang keras? atau terlalu keras...Bingung dehhh....
Mommy-Elang ke Ancol
Asyik juga lho ke Ancol sama Elang. Sekali-kali libur sama anak-anak. Berangkatnya mesti sembunyi-sembunyi biar adik Dimas nggak liat. Kata si mbak sih si adik nangis-nangis cari mama. Disuap pake permen satu...Padahal dimas itu ikut-ikutan nyombong: Aku ikutan te Ancol doonk....hehehe.
Si Elang ikut lomba senam. Tapi ya namanya anak TK, lagi senam malah matanya ke kanan kiri. Alhasil, di tengah senam, barisan bubar jalan. Yang satu ke kanan, satu ke kiri, satu benerin celana...hehehe. Liat aja tuh fotonya.
Habis senam, trus istirahat makan dan....beli mainan!!! Mesti beli 2, mainan power ranger. Tapi biar beli dua, tetap aja salah karena satu lampunya merah, yang satu biru. Rebutan yang biru. "Lagian mama sih, belinya bukannya biru semua," kata Elang. Walaaah...
Pulang dari Ancol kepala puyeeeng. Udah hawa panas, liat anak2 TK lari2an rasanya pusiiiing.....
Anyway, Inilah salah satu waktu paling membahagiakan gue. Bisa melihat anak gue berlaga... I'm proud of you my sons.
Wednesday, March 15, 2006
Tips Cewek Naik Motor
1. Bisa Naik Motor
Of course, ini adalah hal pertama yang harus bisa dilakukan bagi cewek yang ingin naik motor. Gimana mau naik motor kalau gak bisa naiknya. Naik motor itu gampang kok, asalkan udah bisa basic-nya yakni naik sepeda.
2. Lengkapi Peralatan Diri
Lengkapi peralatan kayak jaket, penutup hidung, helm, kaos kaki. Pokoknya biar aman dan nutupi diri. Biar ga ketahuan kalo kita cewek. Karena kalau cewek naik motor, di jalanan biasanya dapat diskriminasi, sering dilecehkan. Dan kalau kita cakep, sering disiutin.
3. Berlagak Pede di depan polisi
Kebanyakan cewek naik motor biasanya nggak punya SIM. Makanya, kalau ada razia, pede aja. Pura-pura tenang jalannya dan posisikan di belakang mobil atau motor lain. Nah, kalau masih bisa muter cari jalan lain, muter aja. ....:d
Dan kalau ketangkap juga, ya udah, keluarin aja jurus nangis. Hehehe. Biasanya sih polisinya luluh.
4. Galak
Kalau di jalan, jangan keliatan cemen. Keluarin keperempuanan kita. Kalo ada yang nyerempet (biar pun kita yang salah), kita harus galak. Pelototin. Keluarin soal gender. Pokoknya jangan keliatan cemen
5. Rayuan Maut
Kalau lagi motor ngadat, nah kita bisa keluarin jurus merayu orang biar mau ngebantu kita
Mudah-mudahan It works.... God luck ya......
GOD, WHY MY MOMMY CRYING ?
Seorang anak kecil bertanya pada Tuhannya
Rabby, mengapa bundaku sering menangis?
Allah menjawab, Karena ibumu seorang wanita...
Aku menciptakan wanita sebagai mahluk yang istimewa
Aku kuatkan tubuhnya untuk menyangga dunia
Aku lembutkan hatinya untuk memberi rasa aman
Aku kuatkan rahimnya untuk melahirkan benih manusia
Dan aku tabahkan pribadinya untuk terus berjuang
saat orang lain menyerah
Aku beri dia rasa sensitif untuk mencintai putra-putrinya
Aku tanamkan rasa sayang yang akan meninabobokkan anaknya
dan berbagi cerita dengan putra-putrinya yang
beranjak dewasa
Aku beri dia kekuatan memikul beban keluarga tanpa mengeluh
Aku kuatkan bathinnya untuk tetap menyayangi meski disakiti
Aku beri dia kebijaksanaan untuk mengerti
Bundamu, makhluk yang sangat kuat
Jika kau lihat bunda menangis,
Karena Aku beri dia air mata, yang bisa dia gunakan
sewaktu-waktu untuk membasuh luka bathinnya dan memberikan
kekuatan baru.
So, I Knew why I'm strong
Thanks to somebody for sent me this article...
Elang Juara Tarik Tambang
Ini lho...Anak kebanggaan gue. ... Juara I tarik tambang se-TK di Pondok Gede. Ya juara lah ya, wong satu grup ukurannya jumbo semua. Liat aja tuh....
Mommy so proud of you Elang
Tuesday, March 14, 2006
Miss You So Much
Teman? Kayaknya nggak lah. Mungkin dulu teman-teman karib mendampingi gue di tahun-tahun pertama aja. Sekarang mungkin mereka sibuk ngurus kesibukan sendiri. Ya, nggak usah disesalin. Everybody has their own problems toh? Inilah saatnya mandiri.
Kehilangan mas Eko emang seperti kejatuhan langit. Brukkk....! Semua ditimpakan ke pundak. Padahal rasanya kaki dan badan demikian rapuh. Untung ada penopang untuk kerapuhan jiwa, Elang dan Dimas.
Sebagai ganti, kalo merasa rindu gini, malem-malem gue ciumin elang sama dimas. Gue lihatin wajahnya yang polos. Duh... bener-bener merasa seperti air surga yang menetes... damaaiiii banget.
Wednesday, March 08, 2006
Lembur Demi Pertamina
Sampe jam 8 belum ada tanda-tanda dimulai. Alamak, sampai jam 10 nih kayaknya. Tapi It's oke. Beritanya worthed banget sama perjuangan lembur.
Widya Purnama...hehe akhirnya lengser juga tuh orang sakti. Beberapa kali gue nulis mau diganti, dan semuanya kecele. Tapi akhirnya lengser juga si cablak itu. Gue dulu kenal Widya Purnama waktu masih jadi Dirut EDI, masih kucel dan gak terkenal. Ngadain acara n mau kasih amplop. Hehehehe...inget banget tuh....
Trus waktu dilantik jadi Dirut Pertamina gue juga ngeliput. Jadi kayaknya sekarang gue nggak mau ketinggalan pas dia mau diganti.
Soalnya kan besok cuti...ke Ancol bo.....
Thursday, March 02, 2006
Dimas sekolah lhoooo.....
Si Elang? tambah pinter. Dia selalu mencerna apa kata bu guru. PR-PR sama pesanan bu guru selalu sampai. Gak pernah ada yang lupa. Nanti tanggal 9 Maret mau ke Ancol lhooo, sama mama.
Temen2 sebaya elang kayak anaknya umi Syifa sama anaknya ade, Ica udah mau masuk SD. Tapi elang belum. Gpp, biar dia menikmati dulu masa kecilnya. Anak itu udah terlalu banyak kehilangan. Gue nggak mau berbuat lebih jahat lagi dengan mengambil masa bermainnya ketika kecil. Biar aja dia menikmati TK nya. Main sepuasnya....
Kalau ngikuti egoisme gue, pasti Elang gue paksa masuk SD. Tapi Alhamdulillah gue berhasil mengalahkan ego seorang ibu, dan tidak seperti ibu kebanyakan......
Thursday, February 23, 2006
It's been a hard week
Pulang malem terus, diprotes Elang. "Mama sih pulangnya malem melulu. Payah,"....hiks. Serba salah ya....
Kalau udah begini, paling malem-malem cuman bisa ngeluarin air mata. Trus juga gue jadinya merindukan sekali mas Eko. Dulu ketika dia masih ada, kalau ada masalah, gue selalu merasa nyaman ada di deket dia. Pokoknya dia itu orang yang pinter banget membuat orang merasa bahwa semua masalah pasti akan bisa terselesaikan.
"Masalah itu dibuat oleh Tuhan bukan untuk menyusahkan, tapi untuk mendewasakan." Itu mungkin pesan yang bisa gue tangkep dari semua omongan Mas Eko.
Dan kalau ada masalah, biasanya gue menyusup dalam pelukan hangatnya... Duh, bener-bener kangen deh... Can you see me in heaven?
Miss you....
Tanya Diri Sendiri: Mau Dibawa Kemana Hidup?
Sebenarnya apa yang menjadi motivasi orang-orang yang terobsesi untuk menikah ? yuk, simak uraian berikut :
1. Sindrom "Butuh Pria"
Banyak wanita berusia pertengahan dua puluhan yang merasa hubungan dengan pacarnya tidak seperti yang didambakan. Tapi banyak dari mereka memutuskan tetap menikah dengan pasangannya karena merasa tidak bisa hidup tanpa pria. Akibatnya terjadi semacam shock di awal pernikahan. Menurut Mary Jo Fay, konsultan di situs helpfromsurvivor.com, jika Anda memiliki sindrom "butuh pria", ingatlah bahwa orangtua Anda telah mengurus Anda dengan baik, berpikirlah dua kali karena berada di bawah "asuhan" pasangan yang sebenarnya tidak cocok hanya akan membawa Anda dalam hubungan yang tidak sehat.
2. Target hidup
Biasanya perempuan selalu menetapkan target pencapaian berdasarkan umur, dan dibuat sangat spesifik. Misalnya menikah di usia 23, punya anak paling lambat 25 tahun. Menurut penelitian yang dilakukan oleh beberapa psikolog, sebenarnya perempuan, sama halnya dengan pria juga takut untuk berkomitmen, tetapi "target-target" tadi menekan mereka. Semakin dewasa dan makin luasnya wawasan, biasanya mereka akan melupakan target tadi. Bukankah lebih baik menunda pernikahan daripada terperangkap dengan orang yang salah ?
3. Tik Tok
Jam biologis masih menjadi salah satu faktor mengapa banyak perempuan muda memutuskan cepat menikah. Ketika seorang wanita menjalin hubungan dengan seorang pria, yang mereka inginkan adalah sebuah hubungan yang serius, dalam arti dilanjutkan ke jenjang pernikahan. Terlebih jika usia sudah masuk kepala tiga, bayangan menggendong bayi sudah menari-nari di kepala.
4. Lingkungan dan Keluarga
Hidup dalam masyarakat yang ikatan kekeluargaannya masih kuat seperti di Indonesia tidak selalu enak. Salah satunya adalah tuntutan dan desakan dari keluarga besar jika ada salah satu anggota keluarga yang belum menikah. Ada sebagian keluarga yang menggangap bercerai masih lebih baik "ketimbang" tidak menikah sama sekali. Usia 30 tahun adalah angka keramat, jika sampai usia tersebut perempuan belum menikah dan tidak ada tanda-tanda menjalin hubungan serius, orang akan berpikir apakah ada yang salah.
5. Uang
Desakan ekonomi ternyata menjadi salah satu alasan sebagian perempuan untuk menikah. Memiliki suami kaya raya, hidup enak tanpa perlu bekerja keras masih menjadi impian. Banyak pula yang akhirnya bercerai ketika usia perkawinan mereka belum berjalan 5 tahun. Pati (35)seorang ibu satu anak dan sudah bercerai di usia 29 tahun, membagi pengalamannya : "meski mantan suami saya berasal dari keluarga kaya, tetapi sejak tahun lalu ia berhenti memberi tunjangan pada anak kami. Sekarang saya melanjutkan kuliah dan bekerja keras membesarkan anak saya, kelak ketika ia akan menikah saya akan memastikan ia menikah karena cinta, bukan uang".
Membuat deadline kapan menikah
Do’s
Realistis
Membuat deadline kapan kita akan menikah sah-sah saja, tergantung apa motivasi yang melatar belakanginya. Dengan adanya deadline kita akan bekerja keras untuk mencapai tujuan, asalkan bukan menikah hanya untuk melengkapi tujuan
Tahu apa yang dicari
Tanyalah pada diri sendiri ; bagaimana kita ingin menjalani hidup ? dengan siapa ? di mana ? setelah semua pertanyaan itu terjawab, siapa tahu Anda akan sadar kalau selama ini hanya membuang waktu karena berhubungan dengan orang yang salah.
Hargai target pasangan
Jika sekarang Anda sudah menemukan Mr.Right tetapi ia belum ingin menikah, bersabarlah. Kita tentu tahu kalau pria biasanya takut berkomitmen, bukan berarti si dia tak ingin serius, bisa jadi itu karena ia sedang menikmati masa-masa berpacaran. Kebanyakan wanita merasa dikejar deadline dan takut tidak jadi menikah dengan pasangannya, justru yang sebenarnya adalah jika kita terlalu menekan bisa-bisa si dia kabur ketakutan. Pernikahan bisa terjadi jika dua belah pihak sudah siap bukan ?
DON’T...
Menikah menjadi tujuan hidup
Lebih baik menunda atau bahkan menolak lamaran jika hati kecil kita mengatakan tidak, daripada menghabiskan hidup tanpa rasa bahagia. Masih ingat kisah Becky di atas bukan ? karena obsesinya untuk menikah ia jadi "gelap mata" dengan menjalin hubungan dengan pria yang salah.
Semua dijadikan beban
Mari kita andaikan deadline Anda telah lewat dan Anda masih juga melajang. Atau misalnya Anda telah menjalin hubungan dengan seorang pria yang baik tetapi he’s not the one, dan Anda merasa kesal karena merasa membuang waktu dengannya. Sebenarnya tidak ada yang sia-sia, jadikan pengalaman itu sebagai pelajaran. Itu yang disebut dewasa. Tidak ada yang bisa menggantikan pengalaman hidup dari kesalahan yang pernah kita buat, karena dari situ kita justru bisa memilih orang yang lebih baik.
Lupa bersyukur
Seringkali kita jadi kecewa dan merasa jadi orang yang paling berbahagia dan hidupnya tidak lengkap karena masih melajang. Kita jadi lupa kalau kita dikelilingi orang-orang yang sayang dan perhatian ; keluarga, sahabat, teman-teman. Ibarat pepatah, karena nila setitik rusak susu sebelangga.
Wanita yang percaya bahwa dirinya tetap manusia yang utuh tanpa pria, tetapi juga menikmati hidup dan membaginya dengan pria telah terbukti memiliki perasaan yang kuat dan biasanya memiliki hubungan yang sehat dan menyenangkan dengan pasangannya. Dan wanita-wanita dalam golongan ini sudah merdeka dari tuntutan deadline. Biarkan semua mengalir dengan wajar, tak ada yang perlu dikejar. Selama kita tetap membuka diri untuk bertemu banyak orang, seseorang yang istimewa akan datang pada saat yang tepat.
Now, just decide .....
Tuesday, February 21, 2006
Home Sweet Home
Trus ada juga ruang makan, tempat nongkrong di cingong, kucing kesayangan kita. Dan yang juga paling favorit tuh warung kecil kita. Warung itu sebenarnya kecil banget, dagangannya juga biasa aja. Tapi entah kenapa, itu jadi tempat favorit kita buat main-main. Karena bisa langsung melihat ke jalan utama Puri Gading.
Sekarang rumah itu warnanya pink. Tapi Elang bilang, "Ma, aku bosen deh warna itu. Ganti dooonk". Sebenarnya sih pengen ganti cat juga. Tapi warna apa ya.... hmmmmmm.....
Any idea?
Fans Berat Extravaganza
Episode favorit kita itu pas bintang tamunya Peterpan. Disitu, si Aming ngejar-ngejar Ariel. Kita bertiga ketawa nggak ada habis-habisnya...
Kadang-kadang si Dhimas itu kalo nggak mau sisiran, kita ledekin, "Nanti kayak Aming lho dik,". Pasti terus dia mau sisiran. Dhimas juga marah kalau dikatain kayak Amin. Hehehe, anak kecil aja serem liat Aming.
Kalo Elang selalu merasa dirinya seperti Rony Dozer karena sama-sama ukurannya besar. Tapi gue hibur, biar gendut kayak rony, tapi Elang ganteng kayak Tora. Hehehe.
Trus Elang itu punya temen cewek namanya Hani. Gendut juga. Kalo mereka duduk berduaan, persis kayak Tike sama Rony Dozer. hehehehe...
Bravo Extravaganza....!!
Sunday, February 19, 2006
Elang Ditaksir Cewek
Minggu kemarin, pas Bella main ke rumah dia nembak si Elang. "Elang, aku sekarang udah putus sama divo. Kamu mau nggak jadi pacarku," ujar Bella polos. Hahahaha, Elang pun cuman senyum-senyum.
Tapi payahnya, Elang sekarang kalo ditanya siapa pacarnya selalu bilang: "Bella Bunga. Kan katanya dia udah putus sama Divo," hahahahaha...... Anak umur 5 tahun gitu lho... Padahal Elang itu nggak tahu apa namanya pacar.
Waktu ditanya, Elang emang pacar apaan? "Aku nggak tahu ma....". Walaaaah.....
Friday, February 17, 2006
Dhimas Naik Sepeda
Jatuh bangun gak kapok-kapok. Semangatnya tinggi banget. Kakaknya kalah deh.
Tapi emang dua anak itu karakternya beda sekali. Kakaknya itu penyayang tapi mudah putus asa, yang juga memang sifat papanya.
Nah, dimas itu semangat fight-nya tinggi sekali. Jatuh bangun ga kapok. Nah, kalo yang ini dia meniru sifat gue.
Wednesday, February 15, 2006
True friend?
Dan parahnya....orang yang dia deket-deketin ke gue dibikin jatuh cinta ke dia. Dan laku-laki itu sekarang kayaknya cinta mati. hik-hik. Jam 12 malam ditelpon pun hadir buat 'Si temen baik' gue itu. Dan 'si temen baik' gue itu selalu cerita dengan bangga bagaimana si lelaki itu memuja dia.
Tapi sudahlah. Semua pasti ada balasanya. Kalo kata si Joice: Liat aja pak Nelo, dulu direktur, sekarang jadi napi. hehehe nggak nyambung ya.
Kalo kata ibunya Eriza, Orang yang diuji oleh harta itu biasanya jarang ada yang bisa melewati, beda dengan ujian kesusahan, justru banyak orang yang bisa melewati. Amin.....
Hari yang menyebalkan
Aaaaaarggh......
Monday, February 13, 2006
Just to remember
Rest in peace papa...
Ditulis di Kompas, 23 Januari 2003 sama temen baiknya mas eko, pak us...
Malpraktik atau Salah Diagnosa, Pasien Juga yang Dirugikan
ELANG, bayi berumur 1,5 tahun itu, harus kehilangan ayahnya. Umurnya masih terlalu muda untuk mengerti apa yang terjadi. Berbeda dengan Nurul Qomariyah (26), ibunya, yang pasti sangat kehilangan suaminya. Keluarga yang baru pindah 6 bulanan ke rumah mungilnya di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur, itu harus melepas orang terkasihnya, Eko Warijadi (35), yang meninggal dalam ketidakpastian diagnosa dokter yang menanganinya.
"Suami saya meninggal karena pelayanan yang diberikan tim dokter terhadap suami saya kurang cermat serta kurang tepat," kata Nurul, yang sedang hamil dua bulan itu. Dia hanyalah satu di antara ratusan pengguna jasa dokter yang merasa tidak puas atas pelayanan kesehatan yang diterima.
Nurul menuturkan, saat di bawa ke sebuah rumah sakit di bilangan Jakarta Timur, tanggal 7 Januari 2003, Eko hanya merasa demam dan pusing. Awalnya Eko didianogsa menderita tifus. Hari kedua, karena Eko menderita sesak napas, dia dinyatakan menderita asma. Pada hari ketiga timbul gejala lain, yaitu mata kuning dan kaki membengkak.
Hari keempat dan kelima, Eko bahkan dinyatakan mengalami penyempitan paru-paru, serta memiliki cairan di jantungnya. Hari keenam Eko sama sekali tidak mendapat pemeriksaan dokter. Kemudian hari ketujuh, karena ginjalnya sudah tidak berfungsi lagi, ketua tim dokter menganjurkan agar Eko mendapat terapi cuci darah.
Sejak awal perawatan dokter, Nurul merasa bahwa tim dokter yang menangani suaminya kurang intensif dalam memeriksa atau memberikan perawatan. "Yang membuat saya makin bingung adalah terapi-terapi yang diberikan dokter tidak membuat suami saya menjadi lebih baik sama sekali," ungkap Nurul prihatin.
Hari kedelapan, karena merasa ada yang tidak beres dengan pemeriksaan suaminya, Nurul memindahkan Eko ke sebuah rumah sakit di Jakarta Pusat. Ketika masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS tersebut, kondisi Eko sudah terlalu parah. Dokter IGD menyatakan, jika dilakukan cuci darah, kemungkinan Eko akan mengalami pendarahan.
Di rumah sakit itulah akhirnya diketahui suami Nurul terserang malaria. Obat yang diberikan tidak mampu memulihkan kondisi Eko yang sudah terlalu parah. Semua organ wartawan senior itu tidak berfungsi lagi. Jantungnya pun semakin melemah sampai akhirnya berhenti dan Eko mengembuskan napas terakhir pada pukul 05.30, Rabu (15/1).
"Andai semua ini hanya mimpi," kata Nurul dengan mata berkaca-kaca. Dia tidak pernah menyangka suaminya akan pergi dengan cara seperti ini.
Selebihnya adalah penyesalan terhadap tindakan dokter yang salah mendiagnosa penyakit suaminya. "Suami saya hanya diperiksa seadanya. Padahal saya membayar tidak sedikit untuk semua terapi terhadap suami saya," ujar Nurul.
Nurul menyatakan tidak tahu apakah kasus yang dialaminya merupakan malpratik, salah diagnosa atau bukan.
"Namun, yang merasa dokter di Jakarta ini terlalu banyak berpraktik di banyak rumah sakit dengan pasien yang banyak juga," kata Nurul, yang juga wartawan portal berita detik.com itu.
Akibatnya, dokter-dokter semacam itu lalai memeriksa pasien benar-benar dengan cermat, sulit dilakukan. "Sepertinya mereka tidak pernah menyadari kalau akibat ketidakcermatan mereka, sekarang kedua anak saya harus tumbuh tanpa kasih sayang seorang ayah. Anak saya yang sedang saya kandung sekarang bahkan tidak akan pernah mengenal ayahnya," ungkapnya sedih.
Kisah-kisah seperti dialami Nurul itu sering kali beredar dari mulut ke mulut, melalui milis yang bisa menimpa siapa saja, anak-anak terkasih, suami tercinta, atau sahabat terdekat....
PERSOALAN apakah pasien-pasien seperti itu korban malpraktik atau salah diagnosa juga tak pernah terekam pasti atau terselesaikan secara tuntas. Kepala Kompartemen Hukum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Herkutanto mengakui, belum adanya badan pengawas khusus yang dapat memberikan sanksi jika seorang dokter melanggar keprofesionalan profesinya.
Lebih jauh Herkutanto menerangkan, menjadi dokter yang profesional berarti menyangkut dua hal, yaitu memiliki watak baik dan kompeten. Kedua hal ini harus dimiliki seorang dokter agar dapat dikatakan profesional. "Saat ini, karena profesi dokter cenderung ke arah proletar dan bukan profesional, maka yang diutamakan hanya kompetensi tanpa watak baik. Sehingga sisi kemanusiaan semakin terkikis. Kebanyakan hanya mengejar keuntungan sehingga tidak ada lagi hubungan batin dengan pasien. Maka, tidak heran kalau pasien-pasien rumah sakit hanya diperiksa seadanya," ujar Herkutanto.
Berbeda dengan negara lain, misalnya Inggris, Amerika, atau Singapura, yang memiliki undang-undang praktik kedokteran serta medical council, Indonesia hanya memiliki Dinas Kesehatan dan ikatan profesi.
"Council tersebut memiliki fungsi penting yaitu meregistrasi dokter-dokter yang praktik, melakukan penyelidikan terhadap pengaduan ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan medis, serta memberikan sanksi kepada dokter yang melanggar etika maupun disiplin profesi," katanya.
Menurut dia, saat ini Dinas Kesehatan memang memiliki fungsi pengawasan. Akan tetapi, sejauh ini belum dilaksanakan secara maksimal. Bisa dilihat, dari 5.000 dokter yang memiliki izin praktik dari dinas kesehatan, hanya enam sampai tujuh dokter yang izinnya dicabut. Itu juga karena pindah kota. Jadi, bukan karena dokter tersebut terbukti melakukan malpraktik atau lalai.
Presiden Terpilih Ikatan Dokter Indonesia FA Moeloek saat ditemui, Kamis (23/1), menyatakan, mengenai tuntutan malpraktik harus dilihat kasus per kasus. Tidak bisa digeneralisasi hal seperti apa yang menjadi malpraktik, dan mana yang bukan.
"Oleh sebab itu, kita harus kembali melihat etika kedokteran. Dimulai dengan kemurnian niat, kerendahan hati, kesungguhan kerja, integritas ilmu, integritas sosial, kesejawatan, dan ketuhanan," katanya.
Mengacu pada etika ini, menurut Moeloek, tidak mungkin seorang dokter bermaksud jahat terhadap pasien. Jika terjadi kasus-kasus tertentu, maka tidak bisa langsung dinyatakan sebagai malpraktik. "Batasan tegas seorang tenaga medis melakukan malpraktik adalah jika tindakan tenaga medis tersebut sudah melanggar standar prosedur," ujarnya.
Masalahnya, saat ini setiap rumah sakit memiliki standar of procedure (SOP) yang berbeda-beda, tergantung fasilitas yang dimilikinya.
"Jadi, tidak bisa disalahkan jika dokter tidak melakukan SOP yang sama di rumah sakit yang berbeda," kata Moeloek. Jika memang ternyata masyarakat menemukan kasus-kasus yang dianggapnya malpraktik, mereka dapat membawa masalah ini ke Majelis Kode Etik Kedokteran.
Dia menganjurkan setiap masyarakat juga harus mengetahui apa yang menjadi hak dan kewajibannya sebagai pengguna jasa kesehatan sehingga dapat menuntut jika terjadi ketidaksesuaian," tambahnya.
Marius Widjajarta, dari Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI) mengatakan, sampai saat ini peraturan yang mengatur tentang kesehatan hanya Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. UU tersebut banyak yang belum diturunkan menjadi Peraturan Pemerintah (PP). "Dari 29 PP yang harus dibuat, hingga kini baru ada 6 PP. Kemudian langsung ke Keputusan Menteri dan Surat Keputusan Dirjen. Jadi, ada loncatan urutan peraturan," katanya.
"Oleh sebab itu, yang perlu dilakukan agar kasus-kasus malpraktik dapat ditangani dengan baik adalah membuat peraturan atau standar khusus yang jelas, serta membentuk suatu badan yang dapat melaksanakan penegakan hukumnya" kata Marius.
Pada akhirnya, memang hanya pasien yang menjadi korban kelalaian dokter yang dirugikan. Banyaknya kasus malpraktik atau tindakan menyalahi prosedur dan kelalaian yang dilakukan tenaga medis kepada konsumen kesehatan (pasien) menandakan kurangnya perlindungan terhadap pasien.
"Pasien sering kali tidak mengetahui penyakit apa yang sebenarnya menimpanya dan tindakan apa yang seharusnya dilakukan," kata pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum Jakarta (LBH Jakarta) Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Erna Ratnaningsih, Jumat.
Ketidaktahuan ini disebabkan dokter sering kali kurang memberikan informasi dengan jelas. Selain menggunakan istilah-istilah kedokteran yang sukar dipahami orang awam, dokter juga terkesan enggan menerangkan kepada pasien mengenai rekam medis yang seharusnya menjadi hak pasien.
Data LBH Jakarta menunjukkan, setiap tahun sedikitnya sepuluh orang melakukan pengaduan kepada LBH karena tindakan dokter atau petugas kesehatan yang merugikan. Tindakan tersebut mengakibatkan kecacatan atau kematian pasien.
"Banyak keluarga pasien atau pasien itu sendiri yang mengadu dan minta didampingi oleh kami untuk menggugat dokter atau rumah sakit yang lalai atau disinyalir melakukan malpraktik," kata Erna.
Menurutnya, banyaknya kasus kelalaian dan malpraktik menandakan bahwa perlindungan konsumen kesehatan di Indonesia kurang baik. Padahal, UU No 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen telah mengatur hak-hak konsumen dan sanksi yang ditetapkan kepada badan usaha yang merugikan konsumen. Namun, sering kali dokter tidak dianggap sebagai badan usaha, sehingga tidak terkena aturan tersebut.
Selain itu, tindakan kelalaian dan malpraktik sering kali sulit dibuktikan, karena pasien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakit dan tindakan medis yang dilakukan dokter terhadapnya.
Kalau sudah begitu, bagi pasien seperti sudah jatuh tertimpa tangga pula....
Nggak terasa ya....
Tapi Elang itu anak yang kuat sekali dan nggak pernah mau menyakiti mamanya. Pun ketika dia sakit, dia nggak pernah mengeluh. He's just like his daddy...
Elang itu bener-bener sumber kekuatan. Dia terlalu sering menyeka air mata mamanya yang mengalir ketika sedih....
Pokoknya gue bangga sekali memiliki Elang dan Dimas.....
Air Mata Mutiara
Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengeluh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek.
"Anakku," kata sang ibu sambil bercucuran air mata, "Tuhan tidak memberikan pada kita, bangsa kerang, sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu." Si ibu terdiam, sejenak, "Aku tahu bahwa itu sakit anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat", kata ibunya dengan sendu dan lembut.
Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit terkadang masih terasa. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya.
Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit menjadi terasa lebih wajar.
Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara; air matanya berubah menjadi sangat berharga.
Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.
Ini cerita dari sebuah milis. Selalu gue baca disaat merasa putus asa atas semuanya..... Semoga bisa membawa hikmah bagi semuanya....
Happy Birthday Elang
Maaf kalau mama tidak pernah bisa menjadi ibu yang baik...
Maaf kalau mama nggak pernah bisa bawa papa pulang...
Maaf kalau mama menyeret kamu dengan semua kesusahan....
Semoga Elang selalu kuat. Karena Elang lah kekuatan mama....
Semoga Elang senantiasa bisa menjadi kekuatan yang bisa melindungi orang-orang tersayang....
Happy Birthday sayang......